Apa Itu Istilah Lockup Saham di Dunia Investasi dan Trading

Apa Itu Istilah Lockup Saham di Dunia Investasi dan Trading

Ekonomi | BuddyKu | Senin, 5 Desember 2022 - 14:13
share

Istilah dunia investasi memang sangat banyak, salah satunya adalah lockup saham . Sebuah kondisi perusahaan yang mengunci para pemegang saham sehingga mereka tidak bisa menjual saham mereka selama waktu yang sudah ditentukan sebelumnya, kondisi ini bisa terjadi secara sukarela namun juga bisa terjadi berdasarkan kesepakatan yang sudah ditetapkan sebelumnya, tapi apa sebenarnya dari lockup ini.

Sebelum mencari tahu mengapa sebuah perusahaan bisa mengambil keputusan untuk mengunci saham mereka, pahami terlebih dulu pengertian dari lockup saham. Penguncian saham merupakan periode dimana para investor perusahaan atau pemegang saham terikat kesepakatan atau aturan dilarang menjual saham tertentu pada waktu tertentu pula. Tujuan kasar atau sederhananya adalah untuk mengatur investasi atau sekuritas dari perusahaan yang telah melakukan IPO atau go public.

Lockup sendiri tidak sembarangan diterapkan, karena dipakai untuk menjaga likuiditas serta kestabilan pasar, tentu tujuannya akan berbeda tergantung dari keadaan perusahaan itu sendiri. Misalnya untuk perusahaan sekuritas masa-masa lockup tentu bisa membantu perusahaan dalam menjaga stabilitas dan juga likuiditas portofolio mereka. Sementara untuk perusahaan yang ingin IPO atau go public, periode lockup menguntungkan perusahaan karena bertujuan agar perusahaan bisa tumbuh dengan menjaga likuiditas.

Penguncian saham juga bisa menunjukan kepada para calon investor bahwa manajemen perusahaan bisa dianggap berkompeten dan masih utuh, serta menunjukan skema model bisnis yang solid.

Tujuan Lockup Saham

Meskipun secara umum lockup saham bertujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan, namun secara umum lockup bisa membantu pasar mengalami kebanjiran saham yang bisa dijual, karena jika kondisi pasar tidak stabil dan terlalu banyak saham yang bisa dijual, besar kemungkinan nilai saham akan turun drastis. Apalagi saat perusahaan akan IPO, ketika seorang pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut memutuskan menjual sahamnya, maka yang akan mengalami kerugian selain perusahaan tersebut karena kehilangan sumber modal mereka, para investor yang lain juga akan mengalami kerugian.

Akibat dari dijualnya saham secara besar saat suatu perusahaan akan go public tanpa menerapkan lockup, maka akan terjadi penyesuaian harga saham dan penurunan nilai saham biasanya akan bersifat permanen sekitar 1-3%. Untuk menerapkan kebijakan tersebut tentu membutuhkan kesepakatan dari ventura, eksekutif dan orang yang ada di perusahaan untuk menandatangani kesepakatan perjanjian lockup guna menghindari saham terjual.

Topik Menarik