Jika Tidak Ingin Kehilangan Momentum Politik, KIB Harus Segera Deklarasi Capres

Jika Tidak Ingin Kehilangan Momentum Politik, KIB Harus Segera Deklarasi Capres

Ekonomi | BuddyKu | Kamis, 24 November 2022 - 13:46
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PPP, dan PAN, berpotensi gagal mendeklarasikan capres-cawapres untuk Pilpres 2024 jika terlalu lama memberikan kepastian kepada publik.

Pasalnya, PPP dan PAN sudah mulai berada pada posisi sulit karena kader- kadernya mendorong partai agar mendukung capres atau cawapres dari luar KIB.

Demikian disampaikan Analisis Politik Arifki Chaniago. Dia menilai, narasi yang dibangun oleh KIB sejak awal cukup menarik. Dengan mengedepankan pengaruh partai lebih kuat dibandingkan personal yang didukung publik, KIB telah membawa fungsi partai politik pada alur yang seharusnya.

KIB itu pada awalnya telah menjalankan narasi politik pada jalur yang benar. Tetapi, langkah politik yang menunda deklarasi capres dan cawapres menyebabkan KIB kehilangan momentum," kata Arifki melalui keterangan tertulis, Kamis (24/11/2022).

"Kita harus menyadari politik personal itu masih kuat, sehingga suara publik cendrung dominan dari narasi kelembagaan partai politik. Apalagi masih rendahnya kepercayaan publik terhadap kiprah partai politik. Jika ingin menang pemilu, ya mau tidak mau partai politik harus ikut narasi publik," papar Arifki.

Sayangnya, menurut Arifki, KIB terlalu lama bermain dengan narasi kelembagaan dan telat mendeklarasikan capres- cawapres, sehingga KIB yang pada awalnya dapat momentum harus rela kehilangan percakapan di ruang publik ketika NasDem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres dan Prabowo Subianto yang hampir menemukan kesepakatan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"PAN dan PPP, misalnya, saat ini harus bertarung dengan keinginan pemilihnya. PAN harus mengakui bahwa pemilihnya juga ikut terbelah dengan kuatnya figur personal diluar partai seperti Anies dan Ganjar dalam bursa Pilpres 2024," ungkap Arifki.

"Selain itu, PAN juga mendorong tokoh- tokoh lain di luar partai seperti Erick Tohir dan Ridwan Kamil sebagai figur yang ingin diidentikan dengan PAN," sambung

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic itu.

Dalam konteks yang sama, sebut Arifki, PPP harus berlawanan dengan basisnya yang sudah terang-terangan mendukung Anies dan Ganjar Pranowo.

Lebih lanjut, dia menyebut PAN dan PPP adalah syarat dari deklarasi KIB jika masih ingin berperan di Pilpres 2024, karena Golkar belum cukup memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

KIB, kata Arifki, mungkin saja akan bisa mendeklarasikan capres-cawapres, tetapi harus diakui koalisi ini sulit untuk mendorong kader-kader partai anggota koalisi.

Karenanya, KIB tidak punya pilihan lain dengan mendorong kader populer dari luar KIB untuk maju, seperti Anies, Ganjar, dan Praboowo.

Narasi KIB tentu akan semakin lemah jika koalisi ini mendeklarasikan capres dan cawapres dari luar partai. KIB harus berani dan mengambil langkah cepat jika tidak ingin kehilangan momentum," ungkapnya.

Arifki menegaskan, tiga partai harus segera memutuskan siapa yang akan maju sebagai capres-cawapres.

Apabila yang diusung adalah kader dari KIP, dia berpendapat PAN atau PPP yang mengalah untuk posisi cawapres jika Golkar inginkan capres.

"Jika pilihannya orang luar, KIB harus lebih cepat umumkan ke publik bahwa KIB untuk tokoh diluar partai agar ada harapan koalisi ini membawa narasi berbeda di tahun 2024, tutup Arifki.

Topik Menarik