Butuh Modal Rp10 Triliun untuk Tarung di Pilpres, JR: 'Imin Lemah Dari Sisi Elektabilitas dan Finansial untuk Jadi Cawapres Prabowo'

Butuh Modal Rp10 Triliun untuk Tarung di Pilpres, JR: 'Imin Lemah Dari Sisi Elektabilitas dan Finansial untuk Jadi Cawapres Prabowo'

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 1 November 2022 - 04:51
share

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga (JR) menilaiduet Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak ideal dipasangkan pada Pilpres 2024. Menurutnya, pasangan ini kalau dideklarasikan terkesan dipaksakan.

"Prabowo dan Cak Imin dilihat dari elektabilitasnya seperti bumi dan langit. Elektabilitas Prabowo sangat tinggi, sementara Cak Imin antara ada dan tiada," kata Jamil.

Ia menilai elektabilitas Cak Imin diperkirakan tidak akan mengalami peningkatan. Karena itu, Cak Imin tidak akan dapat membantu dan meningkatkan elektoral Prabowo.

"Jadi, kalau Prabowo nantinya dipasangkan dengan Cak Imin, maka peluang menang sangat kecil. Hal itu akan menutup peluang bagi Prabowo untuk merasakan RI 1. Tentu hal itu akan menyakitkan bagi Prabowo untuk yang keempat kalinya," jelasnya.

"Selain itu, finansial Cak Imin juga terbatas. Padahal, cost untuk Pilpres sangat besar. Diperkirakan minimal diperlukan Rp 10 triliun untuk cost Pilpres.Tentu cak Imin tak memiliki finansial sebesar itu. Karena itu, Cak Imin juga lemah dari sisi finansial," jelasnya.

"Jadi, Cak Imin memang lemah dari sisi elektabilitas dan finansial. Dua hal itu membuat Cak Imin sangat tak layak mendampingi Prabowo pada Pilpres 2024," tutupnya.

Topik Menarik