Blibli Kembali Ajukan IPO ke OJK

Blibli Kembali Ajukan IPO ke OJK

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 4 Oktober 2022 - 05:51
share

BUKAMATA Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengatakan platform e-commerce, Blibli.com kembali mengajukan permintaan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) setelah beberapa waktu lalu tertunda.

"Beberapa waktu lalu Blibli memasukkan lagi pernyataan pendaftaran IPO," kata Inarno dikutip Bukamata dari Antara, Selasa (4/10/2022).

Meski Begitu, Inarno belum bisa mengatakan besaran dan harga IPO Blibli.com lantaran akan menunggu proses bookbuilding atau penawaran awal. Secara umum, besaran dan harga IPO dalam proses bookbuilding akan sangat tergantung dari faktor eksternal.

Inarno menuturkan Blibli memang sudah masuk dalam pernyataan pendaftaran IPO cukup lama. Namun karena melihat situasi dan kondisi, pelaksanaan IPO tersebut sempat ditunda.

Di sisi lain, ia menyebutkan dalam pipeline masih terdapat 90 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp61,31 triliun saat ini.

Selain itu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) relatif lebih baik dibandingkan negara kawasan di tengah koreksi signifikan pasar keuangan global. Hal ini ditopang oleh kinerja perekonomian domestik yang masih solid.

Kinerja IHSG juga ditopang oleh kinerja emiten yang meningkat. Tercatat dari 722 emiten listing saham yang telah menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2022, sejumlah 479 emiten atau 66,34 persen menunjukkan peningkatan kinerja dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 22,97 persen yoy dan peningkatan laba sebesar 74 persen yoy.

"Hingga 30 September 2022, IHSG terkoreksi 1,92 persen sejak 1 September 2022 ke level 7.040,80 dengan nonresiden mencatatkan arus modal asing sebesar Rp3,055 triliun. Sejak 1 Januari 2022, IHSG tercatat menguat sebesar 6,98 persen dengan non residen membukukan pembelian bersih sebesar Rp69,47 triliun," imbuh Inarno.

Sedangkan, di pasar Surat Berharga Negara (SBN), non residen mencatatkan arus modal keluar sebesar Rp18,84 triliun sejak 1-30 September 2022. Hal ini mendorong rerata imbal hasil (yield) SBN naik sebesar 30,10 basis poin (bps) di seluruh tenor.

Rerata yield SBN telah meningkat sebesar 79,73 bps dengan non residen mencatatkan jual bersih sebesar Rp150,67 triliun.

Topik Menarik