Indonesia Ingin segera Jadi Anggota Penuh FATF

Indonesia Ingin segera Jadi Anggota Penuh FATF

Ekonomi | koran-jakarta.com | Kamis, 29 September 2022 - 08:22
share

JAKARTA - Pemerintah ingin Indonesia bisa segera menjadi anggota penuh Financial Action Task Force (FATF) atau Satuan Tugas Aksi Keuangan pada 2023. Sebab, sejumlah prioritas FATF sejalan dengan agenda Indonesia.

Saat ini, Indonesia masuk dalam tahap penilaian atau Mutual Evaluation Review (MER) sejak 18 Juli 2022 hingga 4 Agustus 2022 sebagai syarat agar Indonesia bisa menjadi anggota penuh FATF. Penilaian tersebut akan diumumkan hasilnya pada Februari 2023.

"Dengan menjadi anggota penuh, Indonesia bisa memberikan kontribusi yang lebih besar bagi FATF dan dunia," ucap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Konferensi Integrity and Compliance Task Force B20 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (28/9).

Dia menjelaskan pada 2018, Indonesia melalui MER yang dilakukan Asia/Pacific Group (APG) di mana Indonesia dinilai sangat memadai terhadap standar internasional Anti-Money Laundering (AML) dan Counter Terrorism Financing (CTF).

Pemerintah Indonesia juga telah menerima tanggapan dari APG mengenai program kepatuhan pajak sukarela Indonesia baru-baru ini. APG menyimpulkan program kepatuhan sukarela Indonesia tersebut tidak mencapai persyaratan kebijakan Counter-Terrorism Committee (CTC) APG.

Meski demikian, prinsip dasar FATF tetap dipatuhi oleh Indonesia untuk menunjukkan komitmen yang terus kuat dan konsisten dalam menegakkan standar FATF.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, kata Sri Mulyani, juga telah memperbaharui perjanjian kerja sama dengan Kejaksaan Agung, termasuk kepabeanan, untuk memperkuat koordinasi kasus anti pencucian uang dan pendanaan kontra terorisme.

Tingkatkan Transparansi

Menurut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut, beberapa prioritas strategis FATF sangat sejalan dengan prioritas Indonesia, seperti meningkatkan transparansi pemilik manfaat ( beneficial ownership transparency ), meningkatkan efektivitas pemulihan aset kriminal, dan memanfaatkan transformasi digital.

Adapun transformasi digital juga merupakan salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia. Selain itu, 11 yurisdiksi di Asia juga telah mengesahkan Deklarasi Bali atau Deklarasi Asia Initiative pada Juli 2022 guna meningkatkan penggunaan transparansi pajak untuk mobilisasi sumber daya domestik yang berkelanjutan di kawasan.

Topik Menarik