Restrukturisasi Utang, Bumi Resources (BUMI) Minta Restu Private Placement Rp24 Triliun

JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali akan melakukan private placement. Aksi ini guna perusahaan yang lebih sehat dengan restrukturisasi utang.

Mengutip keterbukaan informasi, Selasa, 27 September 2022, rencana tersebut akan menjadi mata acara pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BUMI pada tanggal 11 Oktober 2022.

Adapun jika disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para pemegang saham, BUMI akan melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) sebanyak 200 miliar lembar saham. Di mana akan mematok harga Rp120 per saham dengan total menjadi Rp24 triliun.

Penentuan harga pelaksanaan tersebut berdasarkan kesepakatan Persero dan Pemodal. Private placement tersebut perkiraan tanggal pelaksanaannya adalah 18 Oktober 2022.

Direktur dan Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava mengatakan, perseroan berkeyakinan bahwa pemegang saham akan menyetujui rencana penyelesaian kewajiban dengan PMTHMETD tersebut. Hal ini karena penyelesaian kewajiban Perseroan kepada kreditur akan memperbaiki kondisi keuangan Perseroan melalui penurunan kewajiban secara signifikan yangdiikuti dengan peningkatan profitabilitas akibat penurunan beban keuangan.

Sehingga secara langsung akan meningkatkan valuasi ekuitas Perseroan walaupun terdapat penurunan persentase kepemilikan (efek dilusi) akibat masuknya pemodal sebagai pemegang saham baru, ujarnya.

Dileep mengatakan, alternatif private placement tersebut adalah restrukturisasi utang. Akan tetapi, berdasarkan pembicaraaan sejauh ini, Perseroan mungkin tidak dapat menyelesaikan restrukturisasi utang sebelum jatuh tempo utang PKPU.

Sebagai tambahan, berdasarkan putusa homologasi (PKPU), penyelesaian utang PKPU adalah sangat penting untuk menghindari risiko terjadinya kebangkrutan, ujarnya.