Pasar Makin Cemas terhadap Risiko Resesi AS

Pasar Makin Cemas terhadap Risiko Resesi AS

Ekonomi | koran-jakarta.com | Senin, 26 September 2022 - 08:55
share

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak cenderung datar dalam beberapa hari ke depan. Setelah sentimen terkait kenaikan bunga acuan The Fed mereda, fokus perhatian pelaku pasar beralih ke prospek perekonomian Amerika Serikat (AS) ke depan.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai pergerakan IHSG awal pekan ini dibayangi meningkatnya kekhawatiran resesi, khususnya di AS menyusul upaya agresif The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Dari internal, potensi kenaikan inflasi dan pelemahan rupiah masih menjadi perhatian pasar.

Karenanya, Valdy memperkirakan IHSG dalam perdagangan, Senin (26/9), bergerak sideway di kisaran 7.130-7.230.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/9) sore, ditutup turun, dipicu aksi jual oleh investor asing. IHSG ditutup melemah 40,32 poin atau 0,56 persen ke posisi 7.178,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 7,01 poin atau 0,68 persen ke posisi 1.025,63.

"Indeks saham di Asia sore ini (Jumat, 23/9) ditutup turun karena investor masih mempertimbangkan prospek suku bunga acuan di AS naik lebih tinggi secara lebih cepat dari ekspektasi," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Suku bunga acuan naik tajam pekan lalu di berbagai negara antara lain, AS, Inggris, Swedia, Swiss, Norwegia, Indonesia, Filipina, dan Taiwan. Namun pandangan The Fed, bahwa suku bunga acuan akan tetap tinggi pada 2023, adalah pemicu utama aksi jual di pasar saham.

Pasar obligasi dan valuta asing (valas) juga turut terguncang oleh kenaikan terkini suku bunga acuan di AS dimana reli nilai tukar mata uang dolar AS mulai membuat sejumlah negara mitra dagang AS mulai merasa tidak nyaman. Nilai tukar euro dan yen terhadap dolar AS turun ke level terendah dalam 20 tahun sehingga memicu intervensi pasar oleh Pemerintah Jepang untuk pertama kali sejak 1998.

Topik Menarik