Rupiah Masih Loyo Waspadai The Fed

Rupiah Masih Loyo Waspadai The Fed

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 20 September 2022 - 10:23
share

Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,03 persen ke level Rp 14.980 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.977 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di kawasan Asia bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,01 persen, baht Thailand naik 0,21 persen, won Korea Selatan melonjak 0,30 persen, peso Filipina minus 0,01 persen, yuan China melemah 0,26 persen, dan dolar Singapura turun 0,01 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang utama saingannya turun 0,03 persen menjadi ke level 109,73. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,08 persen ke level Rp 14.977, terhadap poundsterling Inggris naik 0,23 persen ke level Rp 17.075, dan terhadap dolar Australia 0,19 persen ke level Rp 10.035.

Direktur MNC Asset Management, Edwin Sebayang mengatakan, penguatan indeks dolar AS dipicu kekhawatiran pasar bahwa The Fed akan memperpanjang siklus kenaikan suku bunga ke semester I-2023, dengan titik puncaknya di 4,75 persen.

Menurutnya, pasar masih memperkirakan bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga 100 basis poin (bps) bulan ini sangat kecil, probabilitasnya hanya 20 persen menurut Fedwatch CME Group, dan suku bunga The Fed akan mencapai 4,5 persen pada akhir 2022.

Tetapi ada kemungkinan The Fed memperpanjang kenaikan suku bunga hingga semester I-2023 tidak boleh diabaikan. Kemungkinan kenaikan kenaikan 25 bps antara Februari dan Juni 2023 menjadi 4,75 persen berkisar di 23-31 persen, jelasnya dalam riset harian, Selasa (20/9).

Setelah itu, The Fed diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga pada November atau Desember 2023. Edwin lantas memproyeksi pergerakan nilai tukar rupiah sepanjang hari ini akan bergerak di rentang Rp 14.940 - Rp 15.000 per dolar AS.

Topik Menarik