Targetkan 2024 Stunting Turun 14 Persen

Targetkan 2024 Stunting Turun 14 Persen

Ekonomi | BuddyKu | Minggu, 11 September 2022 - 19:16
share

RADAR JOGJA Berdasarkan catatan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 24,4 persen. Angka ini masih dibawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Targetnya adalah mampu menurunkan hingga menjadi 14 persen pada target 2024.

Upaya penurunan angka stunting di Indonesia berlangsung dengan berbagai cara. Kali ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkolaborasi dengan Dexa Group. Wujudnya berupa keterlibatan 1.000 bidan di Jogjakarta untuk intervensi stunting.

Target yang dicanangkan pak presiden adalah 14 persen pada tahun 2024. Berdasarkan catatan terkini masih tergolong tinggi, sehingga memang butuh kolaborasi berbagai pihak, jelas Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam acara Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting DIJ Tahun 2022 di Sahid Raya Hotel, Minggu (11/9).

Hasto turut memaparkan fakta-fakta data pantauan timnya. Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018, angka remaja anemia masih 37 persen. Lalu untuk ibu hamil dengan anemia masih 48,9 persen.

Berdasarkan data yang sama, bayi terlahir dengan panjang badan kurang dari 48 centimeter sebanyak 22,6 persen. Bayi yang lahir prematur 29.45 persen. Angka ini tentu menjadi perhatian pihaknya untuk melibatkan beragam elemen masyarakat dan unsur kesehatan.

Kalau melihat data-data ini tentu bayi-bayi yang terlahir mal nutrisi bisa dibilang masih tinggi. Penyebabnya karena memang asupan gizi orangtuanya atau ke bayi itu sendiri masih rendah, katanya.

Mantan Bupati Kulonprogo ini meminta para orangtua memperhatikan gizi anak. Dia juga mendorong instansi terkait memberikan asupan gizi kepada ibu hamil. Tujuannya agar bayi tidak terlahir dengan kondisi stunting.

Para ibu, lanjutnya, harus mendapatkan gizi yang memadai. Baik saat hamil ataupun menyusui. Sehingga dapat memberikan ASI ekslusif kepada bayinya. Bayi yang mendapatkan asupan protein, lanjutnya, akan tumbuh dengan baik.

Saat ini suplemen juga sudah beragam termasuk herbal bersumber tanaman lokal. Apabila suplemen untuk ibu optimal, maka ASI ekslusif untuk anak bisa terpenuhi dan stunting bisa dihindari, ujarnya.

Keputusan BKKBN untuk melibatkan Dexa Group atas pertimbangan komitmen. Berupa produk-produk yang memberikan suplemen baik ibu hamil dan menyusui. Sehingga gizi untuk anak bisa terpenuhi.

Presiden Direktur PT. Dexa Medica Hery Sutanto memastikan komitmen pihaknya total. Dalam artian mendukung percepatan penanganan stunting di Indonesia. Termasuk terjunnya 1.000 bidan di Jogjakarta.

Kami juga berharap, melalui program ini para bidan yang telah diedukasi dapat berbagi ilmunya dengan sejawat bidan-bidan lainnya di seluruh Indonesia. Sehingga dampaknya dapat meluas ke seluruh pelosok Nusantara, katanya.

Hery memastikan produk basis alami aman untuk ibu hamil. Salah satunya adalah HerbaAsimor yang komposisinya daun katuk, daun torbangun dan fraksi bioaktif ikan gabus. Produk ini tag terdistribusi di 32 provinsi.

Komposisi herbal alami ini mampu meningkatkan kualitas ASI. Tak hanya kuantitas tapi juga kualitas gizinya. Sehingga mampu menekan bayi lahir dengan stunting.

Dikembangkan dari biodiversitas Indonesia dengan tingkat komponen dalam negeri diatas 80 persen. Disatu sisi selain stunting juga mendukung program bangga buatan Indonesia, ujarnya.

Produk alami ini menjadi salah satu intervensi yang diberikan oleh para bidan. Harapannya program dapat berjalan dengan tepat sasaran. Terlebih para bidan telah memiliki data ibu hamil di wilayahnya masing-masing. (Dwi)

Topik Menarik