Dinas PMD - PKK Sulsel Komitmen Tanggulangi Stunting dan Gizi Buruk

Dinas PMD - PKK Sulsel Komitmen Tanggulangi Stunting dan Gizi Buruk

Ekonomi | BuddyKu | Rabu, 7 September 2022 - 20:08
share

MAKASSAR, BUKAMATA - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sulsel bersama Tim Penggerak PKK Sulsel, berkomitmen menanggulangi stunting dan gizi buruk. Komitmen ini ditunjukkan dengan anggaran penanganan stunting dan gizi buruk yang dikucurkan ke kabupaten kota dalam tiga tahun terakhir.

Kepala Dinas PMD Sulsel, Muhammad Saleh, mengungkapkan, pencegahan stunting menjadi prioritas Pemprov Sulsel. Dalam tiga tahun terakhir, bantuan penanganan stunting yang dikucurkan terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 sebesar Rp 100 juta, 2021 naik menjadi Rp 150 juta, dan tahun ini Rp 175 juta per kabupaten kota.

"Ini merupakan komitmen kami di pemerintah provinsi dalam menurunkan angka stunting," kata Saleh, pada Sosialisasi Peningkatan Gizi dan Pola Hidup Sehat Keluarga Cegah Stunting, yang dilaksanakan Dinas PMD Sulsel bekerjasama dengan TP PKK Sulsel, di Gedung Balai Kartini Makassar, Rabu, 7 September 2022.

Menurut Saleh, telah terjadi penurunan stunting yang signifikan di Sulsel. Hal ini menjadi catatan, bahwa anggaran yang dikucurkan memberikan efek positif terhadap penurunan stunting di Sulsel.

Sementara, Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, yang hadir secara virtual pada sosialisasi tersebut, menyampaikan, kerjasama lintas sektor sangat dibutuhkan dalam mencegah stunting. Angka stunting di Sulsel mengalami penurunan berkat kerjasama semua pihak, dan komiten Pemprov Sulsel dalam memberikan support berupa bantuan keuangan.

"Setiap kabupaten kota diberikan bantuan keuangan. Tahun ini sekitar Rp 175 juta," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pencegahan stunting harus dimulai pada saat usia remaja. Menjamin kecukupan gizi para remaja putri, serta mencegah agar mereka tidak mengalami kekurangan darah atau anemia.

"Kami sudah melaunching tablet tambah darah untuk remaja putri, dan terus dimonitoring," ungkapnya.

Selain itu, adalah fokus ke ibu hamil. Harus ada data ibu hamil by name by adress, sehingga ada perhatian khusus terhadap mereka, dan bantuan yang diberikan tepat sasaran.

"Untuk menanggulangi stunting dan gizi buruk juga dilakukan intervensi 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau HPK," imbuhnya. (*)

Topik Menarik