Ogah BUMN Sembarangan Terjun ke Pasar Modal, Erick: Bukan Listing Gaya-gayaan

Ogah BUMN Sembarangan Terjun ke Pasar Modal, Erick: Bukan Listing Gaya-gayaan

Ekonomi | BuddyKu | Kamis, 18 Agustus 2022 - 14:55
share

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan rencana Initial Public Offering (IPO) untuk BUMN besar dan efisien secara bisnis. Hal ini meripakan langkah agar perusahaan pelat merah tetap mendapatkan tambahan modal tanpa melalui utang.

Menurutnya ada sejumlah aksi korporasi yang ditempuh BUMN untuk memperoleh pembiayaan baru. Aksi korporasi yang dimaksud Erick Thohir berupa kemitraan strategis dengan investor atau pihak lain, rights Issue, hingga memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah.

"Jangan dibilang utang lagi, yang namanya aksi korporasi kan macam-macam, apakah menambah modal dari peran pemerintah, penambahan modal dari aksi korporasi pasar, kemitraan strategis, dan lain-lain," ujar Erick kepada wartawan, Kamis (18/8/2022).

Meski demikian, Erick mengaku tak sembarang memberikan lampu hijau bagi BUMN melakukan rights issue di pasar modal. Menurutnya, penambahan modal ditujukan bagi BUMN dengan industri yang memiliki prospek dan potensi baik ke depan.

Hal senada juga berlaku untuk BUMN yang berencana melakukan aksi korporasi dengan mencatatkan saham perdananya. Erick memastikan rencana Initial Public Offering (IPO) untuk BUMN besar dan efisien secara bisnis.

Dia mengaku, masih mereview beberapa BUMN yang sudah terdaftar di bursa saham. Langkah ini menjadi tanggung jawab pemegang saham kepada investor dan masyarakat bahwa perseroan yang melakukan IPO adalah mereka yang kuat bisnisnya.

"Perusahaan yang di go publikan, hanya sekadar listing, saya tidak mau. Kalau bukan meng-go publikan sebuah perusahaan, itu benar-benar perusahaan yang besar, sehat, dan bisa bisa menjadi tanggung jawab orang berinvestasi, bukan hanya listing gaya-gayaan," ungkap dia.

Menurutnya, perubahan tatanan dunia dengan berbagai implikasinya mempengaruhi kinerja emiten di pasar modal. Ini menjadi salah satu alasan pemegang saham dalam mempertimbangkan BUMN yang berencana go publik. (TYO)

Topik Menarik