Garuda (GIAA) Berharap PMN Rp7,5 Triliun Segera Dicairkan Sri Mulyani

Garuda (GIAA) Berharap PMN Rp7,5 Triliun Segera Dicairkan Sri Mulyani

Ekonomi | BuddyKu | Senin, 15 Agustus 2022 - 02:54
share

IDXChannel - Maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mendapatkan suntikan modal dari negara berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp7,5 triliun. Manajemen Garuda berharap dana tersebut bisa segera cair pekan depan.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, anggaran PMN yang bersumber dari APBN tersebut diharapkan bisa dicairkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada pekan depan ini.

"(PMN) nggak lambat, kita ikutilah proses ini kan, ada aturannya kita ikuti. Saya pengennya minggu depan, pengennya," ungkap Irfan, Minggu (14/8/2022).

Irfan memastikan PMN sebesar Rp7,5 triliun itu tidak dicairkan secara bertahap, namun sekaligus. Saat ini, emiten bersandi saham GIAA itu tengah menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung hukumnya pemberian PMN.

"Ada Peraturan Presiden-nya, ada ini itu kan masuk itu kan injeksi, ada implikasi terhadap pemegang saham yang lain, di nilai saham berapa? Ini membutuhkan kehati-hatian dan memastikan bahwa semua orang diperlakukan fair," kata dia.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Garuda Indonesia akan menerima dana segar tersebut. Dia menilai suntikan PMN perlu dilakukan pemerintah, lantaran Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan national (flag carrier).

Suntikan itu sekaligus membantu emiten penerbangan pelat merah itu keluar dari krisis keuangannya. Adapun PMN ini akan diterima usai perusahaan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang sudah digelar pada Jumat (12/8/2022).

"Bahwa nomor satu pemerintahan hadir dulu, sekarang pemerintah membuktikan bahwa ini flag carrier, pemerintah dengan konsep penyelamatan sebagai payung hukum akan menyuntik Rp7,5 triliun, itu dulu yang kita lakukan," ungkap Erick saat konferensi pers.

Adapun pemberian PMN ini merupakan upaya awal pemerintah menyelamatkan Garuda Indonesia, setelah memperoleh homologasi atau kesepakatan damai dengan kreditur terkait proposal utang senilai Rp142 triliun. Selanjutnya, pemegang saham membidik bisnis baru perusahaan yang fokus pada penerbangan domestik. ( RRD )

Topik Menarik