BoE Naikkan Suku Bunga Tertinggi sejak 1995, Peringatkan Inggris Hadapi Resesi Panjang

BoE Naikkan Suku Bunga Tertinggi sejak 1995, Peringatkan Inggris Hadapi Resesi Panjang

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 5 Agustus 2022 - 07:51
share

LONDON, iNews.id - Bank of England (BoE) telah menaikkan suku bunga terbesar dalam 27 tahun terakhir atau sejak 1995. Bank sentral juga memperingatkan, Inggris akan jatuh ke dalam resesi panjang.

Mengutip BBC , suku bunga naik sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 1,75 persen karena BoE berupaya mengatasi kenaikan harga, dengan inflasi diperkirakan akan mencapai lebih dari 13 persen. Perekonomian negara juga diperkirakan menyusut dalam tiga bulan tahun ini dan terus menurun hingga akhir 2023.

Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan, tekanan biaya hidup itu sulit, namun jika tidak menaikkan suku bunga maka akan menjadi lebih buruk. Adapun penyebab inflasi tinggi dan pertumbuhan rendah karena melonjaknya harga energi akibat perang Rusia-Ukraina.

BoE memperingatkan, rumah tangga biasa akan membayar hampir 300 poundsterling per bulan untuk energi pada Oktober.

Sementara itu, resesi yang diperkirakan akan menjadi penurunan ekonomi terpanjang sejak 2008, ketika sistem perbankan Inggris menghadapi keruntuhan, membawa pinjaman terhenti. Kemerosotan tidak akan sedalam 14 tahun yang lalu, tetapi mungkin berlangsung lama.

Kenaikan harga energi ini telah memperburuk penurunan pendapatan riil dan menyebabkan penurunan signifikan lainnya dalam prospek aktivitas di Inggris, dan di seluruh Eropa. Pertumbuhan PDB di Inggris telah melambat dan ekonomi sekarang diperkirakan memasuki resesi akhir tahun ini, ujarnya.

Bailey mengaku punya simpati dan pemahaman yang besar bagi mereka yang paling berjuang dengan biaya hidup.

Saya tahu bahwa mereka akan merasa, \'Mengapa Anda menaikkan suku bunga hari ini, bukankah itu membuatnya lebih buruk dari perspektif itu dalam hal konsumsi?\', Saya khawatir jawaban saya untuk itu adalah, tidak karena saya khawatir alternatifnya bahkan lebih buruk dalam hal inflasi yang terus-menerus, kata dia.

Mengerek suku bunga adalah salah satu cara untuk mencoba dan mengendalikan inflasi karena menaikkan biaya pinjaman dan harus mendorong orang untuk meminjam dan membelanjakan lebih sedikit. Hal ini juga dapat mendorong orang untuk menabung lebih banyak. Namun, banyak rumah tangga akan diperas mengikuti kenaikan suku bunga termasuk beberapa pemegang hipotek.

Naiknya suku bunga akan membuat biaya hipotek semakin tinggi. Suku bunga yang lebih tinggi juga berarti biaya yang lebih besar untuk kartu kredit, kredit bank dan kredit mobil.

Kepala ekonom di Joseph Rowntree Foundation Rebecca McDonald mengatakan, inflasi yang sangat tinggi akan memukul keras keluarga berpenghasilan rendah.

Banyak yang mengambil kredit untuk membayar tagihan mereka dan tertinggal dalam pembayaran mereka. Ini akan jauh lebih sulit untuk dilunasi dengan suku bunga yang lebih tinggi yang menempatkan lebih banyak keluarga dalam bahaya finansial, tuturnya.

Topik Menarik