Rakernas Pelita: Politeknik Harus Jadi Lembaga Pendidikan Berbasis Korporasi

Rakernas Pelita: Politeknik Harus Jadi Lembaga Pendidikan Berbasis Korporasi

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 5 Agustus 2022 - 00:11
share

JAKARTA Perkumpulan Politeknik Swasta (Pelita) Indonesia mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang pertama pada 3-5 Agustus 2022. Pelita yang beranggotakan 83 politeknik se-Indonesia ini dideklarasikan pada 21 Mei 2022 di Tegal, Jawa Tengah.

Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) terpilih menjadi tuan rumah Rakernas yang bertemakan Revitalisasi Politeknik Berbasis Korporasi.

Ketua Umum Pelita Indonesia, Akhwanul Akhmal menyampaikan bahwa Rakernas Pelita yang pertama ini bertujuan agar hubungan kelembagaan antaranggota bisa menjadi lebih erat.

Selain itu, politeknik swasta di seluruh Indonesia dapat merevitalisasi kultur tridharma perguruan tinggi di kampus agar lebih sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri .

"Melalui Rakernas yang pertama ini, kami yakin politeknik swasta di Indonesia secara umum akansemakin meningkat kualitasnya. Khususnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusiapoliteknik swasta agar dapat bersaing dalam dunia industri, sekaligus meningkatkan citra politeknikswasta sebagai perguruan tinggi yang memiliki daya saing tinggi di masa depan, ungkap Akhmal dalam keterangan pers, Kamis (4/8/2022).

Direktur Eksekutif Pelita Indonesia, Ginanjar Wiro Sasmito manambahkan bahwa anggota Pelita Indonesia sampai saat ini berjumlah 83 Politeknik Swasta. Kampus ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan struktur organisasi yang terdiri dari tingkat pusat dan tingkat wilayah.

Diharapkan, Rakernas pertama Pelita Indonesia ini dapat memberikan nilai tambah bagi perkembangan PoliteknikSwasta, khususnya anggota Pelita Indonesia.

Pada Rakernas yang pertama ini, di samping ada beberapa kegiatan seminar dengan tema besar revitaslisasi politeknik berbasis korporasi, juga terdapat empat sidang komisi.

Komisi Kelembagaan dan Advokasi; Komisi Pendidikan, Riset & Inovasi; Komisi Pengembangan SDM dan Kemahasiswaan; serta Komisi Kerja sama dan Promosi.

"Di mana para pengurus dan anggotanya akan merumuskan rekomendasi dan program kerja selama satu tahun ke depan untuk setiap komisi tersebut, tambah Ginanjar.

MNP sebagai tuan rumah turut berbangga karena bisa menjadi bagian dari tonggak sejarah perjalanan Pelita Indonesia. Keterlibatan MNP secara langsung dalam Rakernas ini bisa sekaligus menunjukkan bahwa politeknik bisa setara dengan bentuk pendidikan tinggi lainnya.

Bahkan, lanjut dia, lebih baik karena memiliki fasilitas fisik yang mutakhir dan sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi, khususnya untuk menopang pesatnya laju pertumbuhan industri saat ini.

"Semoga apa yang kami rumuskan pada Rakernas ini bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mampu meningkatkan kualitas politeknik," terangnya.

"Kami berharap dengan revitalisasi yang dilakukan sesegera mungkin bisa membawa politeknik menjadi institusi pendidikan tinggi yang lebih banyak dilirik, baik oleh calon mahasiswa maupun industri yang ingin bekerja sama, ujar Roy Anthonius Susanto, selaku Direktur MNP.

(mpw)

Topik Menarik