Jadi Pionir Digital Banking, Jenius Milik BTPN Hampir Capai 4 Juta Pengguna di Semester I-2022

Jadi Pionir Digital Banking, Jenius Milik BTPN Hampir Capai 4 Juta Pengguna di Semester I-2022

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 2 Agustus 2022 - 21:35
share

JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) berhasil mencatatkan pertumbuhan registered user aplikasi digital banking Jenius sebesar 19% (yoy), dari 3.345.061 pengguna per 30 Juni 2021 menjadi 3.995.013 pengguna per 30 Juni 2022.

Plt Direktur Utama Bank BTPN Kaoru Furuya menyatakan pihaknya memiliki visi untuk menjadi bank pilihan utama di Indonesia, yang dapat memberikan perubahan berarti dalam kehidupan jutaan orang, terutama dengan dukungan teknologi digital.

Bank BTPN terus mengembangkan Jenius, pionir digital banking di Indonesia guna melayani segmen nasabah yang lebih luas. Kami berkomitmen untuk menjaga performa ini agar senantiasa menyediakan layanan perbankan terbaik guna memenuhi kebutuhan finansial nasabah berbagai segmen sehingga bisa mewujudkan hidup yang lebih berarti, termasuk melalui inovasi teknologi, kata Furuya di sela paparan kinerja semester I-2022 bersama media, Selasa, 2 Agustus 2022.

Ditambahkan, kinerja digital banking yang baik lewat Jenius turut menggenjot pertumbuhan dana murah atau CASA (C urrent Account Current Saving ) yang terdiri dari tabungan dan giro.

Tercatat saldo CASA tumbuh sebesar 38% (yoy) dari Rp28,28 triliun menjadi Rp38,93 triliun pada Juni 2022, sehingga rasio CASA meningkat dari 29,3% menjadi 37,7%. Sementara time deposit turun sebesar 6% (yoy) menjadi Rp64,24 triliun.

Secara keseluruhan, simpanan nasabah atau Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar 7% (yoy) dari Rp96,64 triliun pada akhir Juni 2021 menjadi Rp103,17 triliun pada akhir Juni 2022. Khusus funding atau DPK yang dikelola Jenius, naik sebesar 12% (yoy) menjadi 17,3 triliun dari 15,4 triliun di akhir Juni 2022.

Upaya menghimpun dana pihak ketiga lewat dana murah dilakukan untuk menekan biaya dana. Sejalan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang masih rendah, cost of fund (Rupiah) turun dari 3,6% menjadi 2,9%, tambah Furuya.

Dari sisi penyaluran kredit, per akhir Juni 2022 Bank BTPN menyalurkan total kredit sebesar Rp149,26 triliun, atau tumbuh 10% secara tahunan. Khusus kredit yang disalurkan lewat Jenius atau flexi cash, mencapai Rp602 miliar per Juni 2022 atau naik 148% (yoy) dari Juni 2021 sebesar Rp243 miliar.

Untuk diketahui, rasio-rasio keuangan Bank BTPN juga tercatat membaik pada 30 Juni 2022. Tercatat rasio gross Non-Performing Loan (NPL) berada di level 1,35%, menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 1,46%.

Bank BTPN juga mencatat rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 181,3% dan net stable funding ratio (NSFR) 121,3% pada posisi 30 Juni 2022. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal ( capital adequacy ratio /CAR) 25,2%. Adapun NIM atau n et interest margin susut dari 6,76% pada kuartal II-2021 menjadi 6,34% pada kuartal II-2022.

Pada periode akhir kuartal II-2022, laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,67 triliun, naik 2% (yoy) dari periode sebelumnya Rp1,64 triliun.

Pertumbuhan laba bersih seiring susutnya beban bunga sebesar 9% (yoy) dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 5% (yoy).

Tercatat pendapatan bunga bersih pada periode tersebut naik 2% (yoy) menjadi Rp5,72 triliun, dibanding periode sebelumnya Rp5,59 triliun. Peningkatan ini dikontribusikan oleh pertumbuhan kredit dan penurunan beban bunga sebesar 9% (yoy) menjadi Rp1,70 triliun dari Rp1,88 triliun seiring dengan meningkatnya saldo CASA serta menurunnya suku bunga time deposit.

Topik Menarik