Dompet Dhuafa Perkenalkan Inovasi Baru Wakaf Produktif

Dompet Dhuafa Perkenalkan Inovasi Baru Wakaf Produktif

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 29 Juli 2022 - 01:23
share

JAKARTA Salah satu lembaga filantropi di Indonesia, Dompet Dhuafa memperkenalkan inovasi baru dalam berwakaf. Melalui kegiatan visit media, Dompet Dhuafa menjelaskan tentang Wakaf Produktif .

Untuk itu, ia memberikan edukasi literasi tentang wakaf produktif yang mereka tulis melalui kanal yang dikelola oleh Dompet Dhuafa secara pribadi. Demi lebih luasnya jangkauan literasi tersebut, ia ingin menggandeng media massa khususnya portal berita online yang berada di Indonesia.

"Kita ingin sekali ada edukasi wakaf dan literasi lebih luas yang tersampaikan ke masyarakat, tentunya media visit ini adalah merupakan ikhtiar kita untuk mengembangkan kanal-kanal informasi selain yang dikelola oleh internal Dompet Dhuafa, tapi hari ini kita berupaya untuk menjalin kolaborasi dengan media massa," ujar Bobby kepada MNC Portal Indonesia di Gedung SINDO, Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Sebagai lembaga kemanusiaan, Dompet Dhuafa ingin memperkenalkan ke masyarakat tentang wakaf produktif yang bisa mengembangkan aset-aset sosial yang bisa memiliki manfaat yang berkelanjutan. Aset-aset sosial yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan, pendidikan, dan peningkatan ekonomi bagi kaum dhuafa.

"Jadi pengelolaan aset-aset ini secara berkelanjutan tentulah harus dikelola dengan prinsip-prinsip kewirausahaan, prinsip-prinsip enterprise yang bisa menjadikan aset wakaf itu memiliki kemampuan untuk menjadi revenue center, artinya revenue dari aset-aset wakaf yang dikelola atau margin atau return dan seterusnya itu akan menjadi sumber nutrisi baru bagi penyaluran manfaat kepada orang-orang dhuafa yang masuk di dalam asnaf penerima dana kemanusiaan," jelasnya.

Dia melanjutkan menurut catatan Kementerian Agama, sekarang terdapat sekitar 435 bidang tanah wakaf di seluruh Indonesia. Dimana, 10% di antaranya berada di wilayah-wilayah yang strategis dan selebihnya adalah aset-aset wakaf yang belum terkelola secara maksimal.

"Sehingga dari situ ada sumber permodalan ketika nanti suatu saat tanah-tanah ini bisa dibangun dengan keperluan berbagai hal, seperti klaster syariah, pasar, masjid, rumah sakit, dan sekolah-sekolah," pungkasnya.

(kri)

Topik Menarik