10 Negara dengan Tingkat Inflasi Tertinggi di Dunia, Peringkat Pertama Capai 210 Persen

10 Negara dengan Tingkat Inflasi Tertinggi di Dunia, Peringkat Pertama Capai 210 Persen

Ekonomi | BuddyKu | Sabtu, 23 Juli 2022 - 09:02
share

JAKARTA, iNews.id - Inflasi hampir di semua negara telah meningkat secara substansial sejak masa prapandemi Covid-19. Bahkan, inflasi di beberapa negara, termasuk negara maju melonjak sangat signifikan.

Tingginya inflasi di berbagai negara didorong naiknya harga komoditas pangan dan energi yang diakibatkan perang Rusia-Ukraina. Misalnya, inflasi Amerika Serikat (AS) pada Juni 2022 yang mencapai 9,1 persen atau tertinggi sejak 1981.

Begitu juga Inggris yang inflasinya tembus 9,4 persen secara tahunan pada bulan lalu. Ini merupakan rekor baru inflasi tertinggi di negara itu dalam 40 tahun.

Selain dua negara maju tersebut, ada beberapa negara lain yang mencatat inflasi tertinggi. Berikut ini 10 negara dengan inflasi tertinggi, dikutip dari data Trading Economics :

10. Iran

Tingkat inflasi tahunan di Iran melonjak menjadi 52,5 persen pada Juni 2022 dari bulan sebelumnya sebesar 39,3 persen. Inflasi bulan lalu merupakan yang tertinggi sejak 1995.

Inflasi melonjak karena naiknya harga sejumlah barang kebutuhan. Misalnya, harga makanan dan minuman non-alkohol melonjak 82,6 persen, terbesar sejak April 2019; perumahan dan utilitas naik 31,4 persen; transportasi naik 43,1 persen; pakaian dan alas kaki naik 48,7 persen; barang dan jasa naik 36,3 persen.

9. Sri Lanka

Inflasi tahunan di Sri Lanka meolonjak ke level tertinggi sepanjang masa sebesar 54,6 persen pada Juni lalu dari 29,8 persen pada Mei 2022. Ini merupakan tingkat inflasi tertinggi yang pernah tercatat dan pertumbuhan dua digit ketujuh berturut-turut di tengah kekurangan makanan dan bahan bakar yang terus-menerus karena cadangan devisa negara menipis.

Harga terus naik lebih lanjut untuk makanan mencapai 80,1 persen; dan produk nonmakanan meningkat 42,4 persen; dan transportasi melonjak 128 persen.

8. Suriname

Laju inflasi di Suriname turun menjadi 55,6 persen pada Mei 2022 dari bulan sebelumnya. Inflasi negara ini pada April lalu sebesar 59,8 persen.

7. Argentina

Tingkat inflasi di Argentina melonjak menjadi 64 persen pada Juni dari bulan sebelumnya. Pada Mei 2022, inflasi negara ini tercatat sebesar 60,7 persen.

6. Turki

Tingkat inflasi tahunan di Turki meningkat selama 13 bulan berturut-turut menjadi 78,6 persen pdaa Juni 2022. Ini merupakan level tertinggi sejak September 1998 dan melampaui ekspektasi pasar sebesar 78,3 persen. Juga, jauh lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 17,5 persen.

Hal itu dipicu anjloknya lira dan suku bunga riil sebagian besar tetap negatif. Inflasi sejumlah barang kebutuhan juga melonjak, seperti transportasi menjadi 123,4 persen serta perumahan dan utilitas sebesar 75,1 persen di tengah melesatnya biaya energi mencapai 151,3 persen.

5. Suriah

Tingkat inflasi di Suriah pernah mencapai 139,46 persen pada Agustus tahun lalu. Angka itu meningkat dibanding bulan sebelumnya atau Juli 2021, yang sebesar 133,67 persen.

4. Sudan

Tingkat inflasi di Sudan pada Juni lalu turun menjadi 148,9 persen dibanding bulan sebelumnya. Pada Mei 2022, inflasi di negara benua Afrika ini tercatat sebesar 192,2 persen.

3. Venezuela

Tingkat inflasi di Venezuela turun pada Mei 2022, namun tetap menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Inflasi di negara Amerika Selatan ini sebesar 167,15 persen pada Mei, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 222,3 persen.

2. Zimbabwe

Tingkat inflasi di Zimbabwe meningkat menjadi 191,6 persen pada Juni dari Mei 2022 sebesar 131,7 persen. Angka inflasi ini merupakan yang tertinggi sejak April tahun lalu.

1. Lebanon

Tingkat inflasi tahunan di Lebanon melambat menjadi 210,08 persen pada Juni dari level tertinggi pada Mei lalu yang mencapai 211,43 persen. Itu karena inflasi mereda untuk sebagian besar komponen.

Misalnya, inflasi makanan dan minuman nonalkohol 332,35 persen dari sebelumnya 363,78 persen; transportasi menjadi 462,4 persen dari bulan sebelumnya 515,36 persen; perlengkapan rumah tangga dan perawatan rutin 159,5 persen dari sebelumnya 182,35 persen.

Topik Menarik