Gelar Konsultasi Publik, Pemprov DKI Dorong Pengelolaan Lingkungan Berbasis Alam

Gelar Konsultasi Publik, Pemprov DKI Dorong Pengelolaan Lingkungan Berbasis Alam

Ekonomi | wartaekonomi | Kamis, 7 Juli 2022 - 18:50
share

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar konsultasi publik bersama Cities4Forests dan World Resource Institute (WRI) dengan tema Pemanfaatan Solusi Berbasis Alam untuk Warga Jakarta pada Rabu (6/7/22). Diselenggarakannya acara tersebut dinilai sebagai upaya mendukung penerapan pengimplementasian ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah Jakarta.

Kepala Seksi Perencanaan Bidang Pertamanan Dinas Pertamanan dan Hutan DKI Jakarta Hendrianto memaparkan bahwa pihaknya sudah memiliki berbagai program untuk mendukung tumbuhnya infrastruktur yang mengedepankan aspek lingkungan.

Kami sudah punya program terkait bagaimana infrastruktur hijau dan biru terintegrasi ke dalam sebuah tempat, dan bagaimana mengoptimalkan aset yang kita punya serta berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait dan komunitas. Kolam retensi, tampungan air, dan tampungan banjir kami menerapkan di banyak taman-taman kecil di sekitar Jakarta," kata Hendrianto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7/22).

Sementara itu, Sub. Koordinator Urusan Perencanaan di Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Maman Supratman juga menyampaikan bahwa Pemprov DKI sudah menerapkan NbS melalu Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta. Penggunaan NbS juga dilakukan, katanya, untuk menunjang infrastruktur pengendalian banjir yang tengah dikembangkan.

Dia juga memaparkan bahwa saat ini, pihaknya tengah melangsungkan revitalisasi polder, waduk, dan sungai yang juga menerapkan konsep NbS. Dia juga menilai, konsep tersebut tidak saja berguna untuk mengendalikan banjir, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai ruang aktivitas masyarakat.

"Melalui program kerja sama dengan Cities4Forests, kami dapat melihat dan memahami aspek hidrologi serta wilayah-wilayah yang memiliki potensi implementasi konsep NbS, terutama untuk penanganan banjir," kata Maman.

Selain itu, Ahli Hidrologi WRI Indonesia Yudhistira Pribadi memaparkan bahwa konsep NbS sangat mungkin diterapkan di kota lain di Indonesia. Yudhistira memaparkan, penerapan tersebut bisa dilakukan dengan berbaga langkah penyesuaian yang dicocokkan dengan kondisi kota di masing-masing wilayah di Indonesia.

"Saat ini sudah ada 8 kota di Indonesia yang kami dukung, yakni Jakarta, Semarang, Manokwari, Jayapura, Pekanbaru, Medan, Balikpapan, dan Denpasar. Kami dari WRI Indonesia dan Cities4Forests siap membantu kota-kota lainnya yang ingin memperkuat hubungan antara kota dengan alam di sekitarnya, tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah berkolaborasi dengan Cities4Forests untuk mewujudkan pembangunan berbasis lingkungan dalam program-program penanggulangan, termasuk diantaranya banjir dan polusi udara. Sementara NbS, merupakan konsep pendekatan yang memperkuat peran alam dalam memitigasi bencana alam dan krisis iklim.

Dalam penerapannya, NbS memiliki banyak manfaat bagi kota yang memiliki keterbatasan lahan seperti Jakarta. Selain itu, pendekatan NbS juga telah diterapkan di berbagai kota di dunia dengan tujuan memperkuat peran alam dalam pembangunan penunjang wilayah perkotaan.

Sejauh ini, Pemprov DKI telah menerapkan NbS dibeberapa RTH multifungsi yang tidak hanya bermanfaat sebagai rekreasi, tetapi juga mengendalikan banjir dan meredam berbagai potensi penyebab buruknya kualitas udara. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 90 RTH di Jakarta yang memiliki resapan dengan fungsi utama mengelola air ketika curah hujan meningkat.

Topik Menarik