Erick Thohir Sebut Banyak Investor UEA yang Siap Danai IKN

Erick Thohir Sebut Banyak Investor UEA yang Siap Danai IKN

Ekonomi | BuddyKu | Minggu, 3 Juli 2022 - 10:00
share

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut ada banyak investor dari Uni Emirat Arab (UEA) yang siap mendanai Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal ini disebutkan Erick Thohir usai mendampingi Presiden Joko Widodo bertemu dengan investor dan pengusaha UEA di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, UEA, 1 Juli 2022 lalu.

"Alhamdulillah tadi pertemuan Bapak Presiden dengan beberapa perusahaan investasi dari Abu Dhabi, mereka sangat optimistis bekerja sama dalam beberapa proyek yang bisa disinergikan antara UAE, dengan Indonesia," ujar Erick.

Beberapainvestor yang datang dalam pertemuan itu adalah National Security Advisor Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan, CEO Abu Dhabi Holding Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Executive Director Lulu Group Ashraf Ali.

Erick mengatakan Indonesia membutuhkan dana besar untuk pembangunan IKN, hal ini mengingat pertumbuhan ekonomi dan penduduk Indonesia yang pesat. Pemerintah perlu menyiapkan kota masa depan untuk penduduk yang saat ini mayoritas berusia muda.

"Tidak mungkin 50 juta usia muda Indonesia itu harus masuk ke kota-kota yang sudah tua. Tentu dengan sistem dari teknologi terbarukan tentu kita harus menyiapkan kota masa depan," ujarnya.

Erick mengatakan bahwa para investor ini melihat IKN bisa menjadi contoh bagi kota-kota besar di dunia.

"UAE sendiri, Abu Dhabi sangat optimistis melihat (IKN) ini sesuatu yang baik karena melihat percontohan kota-kota besar di dunia yang sekarang menjadi juga pusat pertumbuhan ekonomi masing-masing negaranya," ucap Erick.

Erick mengatakan tak hanya soal IKN, ada tiga pembahasan utama dalam pertemuan Jokowi dengan para investor UEA. Salah satunya adalah kerja sama di bidang logistik udara, pembangunan wisata laut dalam konteks ekonomi biru, dan perbandingan kebijakan keuangan Indonesia dengan banyak negara.

Erick menyebut Indonesia yang memiliki sumber daya alam seperti energi hingga pangan, bisa menjadi pusat rantai pasok yang menguntungkan di tengah ketidakpastian rantai pasok dunia.

Dan juga kebijakan keuangan Indonesia saat ini bisa lebih kompetitif dan bisa terus menjaring investasi sebagai pertumbuhan lapangan kerja.

"Tentu ekonomi Indonesia yang hari ini sangat tumbuh baik dan semua negara mengapresiasi itu," pungkas Erick.

Topik Menarik