Pakar: Pengguna Medsos Musti Miliki Kompetensi Keamanan Digital

Pakar: Pengguna Medsos Musti Miliki Kompetensi Keamanan Digital

Ekonomi | republika | Jum'at, 1 Juli 2022 - 23:41
share

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat digital memiliki ciri senang mengekspresikan diri, selain itu berinteraksi di media sosial juga sudah menjadi bagian dari keseharian yang hampir tak bisa dilepaskan.

Namun mengingat aktivitas di dunia digital yang semakin tinggi, aspek keamanan harus menjadi perhatian. Sebab sama halnya dengan dunia nyata, ada risiko yang mengancam saat beraktivitas di dunia maya.

Business Coach Rumah Siap Kerja, Ismita Putri mengatakan, akhirnya setiap pengguna perlu memiliki kompetensi dasar pemahaman mengenai keamanan digital seperti mengamankan perangkat digital, mengamankan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, dan memahami rekam jejak digital.

Lebih lanjut dia mengatakan, keamanan digital yang meliputi perlindungan data pribadi ada yang umum dan khusus. Di antaranya identitas pribadi seperti KTP dan Kartu Keluarga termasuk umum, sementara data terkait catatan kesehatan masuk dalam data pribadi spesifik.

"Data anak juga tidak boleh kita sebarkan, karena ini terkait juga dengan hak digital anak dan bukan berkaitan dengan angka saja seperti umurnya," kata Ismita saat Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Nganjuk, Jawa Timur, pada Ahad (26/6/2022).

Hal ini harus menjadi perhatian di era digital saat segala informasi dan berbagi begitu mudahnya didapatkan. Karena kini sangat mudah bagi pelaku kejahatan untuk mengamati tindak tanduk setiap orang di ruang digital. Menyiasati hal tersebut, pengguna harus berpikir kritis terhadap segala informasi yang datang dari luar dan tidak langsung percaya dengan orang yang dikenal lewat dunia maya. Apakah dari pesan What\'sApp yang masuk dan media sosial tempat segala macam kalangan bisa berinteraksi dan berkomunikasi.

Diketahui pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8 persen dari total populasi Indonesia.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Nganjuk, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Business Coach Rumah Siap Kerja, Ismita Putri, Enterpreneur dan Founder of Coffee Meets, Billy Tanhadi, serta Pustakawan ITS Surabaya, Mizati Dewi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Literasi Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Topik Menarik