Jelang Akhir Pekan Rupiah Babak Belur

Pagi ini, nilai tukar rupiah dibuka kembali melemah 0,22 persen ke level Rp 14.936 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.903 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang minus 0,10 persen, dolar Hong Kong melemah 0,01 persen, baht Thailand turun 0,35 persen, won Korea Selatan melonjak 0,52 persen, peso Filipina naik 0,07 persen, yuan China menguat 0,02 persen dan ringgit Malaysia baik 0,02 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,11 persen ke level 104,57. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,34 persen ke level Rp 15.648, terhadap poundsterling Inggirs turun 0,24 persen ke level Rp 18.159, dan terhadap dolar Australia minus 0,07 persen ke level Rp 10.279.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS masih berada di dekat posisi tertinggi dalam dua dekade, mengingat permintaan safe-haven lebih tinggi di tengah kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga dan juga resesi global.

Selain itu, terdapat sentimen yang muncul setelah Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde memperingatkan kenaikan inflasi yang tidak diinginkan di zona euro, sementara Gubernur Bank of England Andrew Bailey mendorong kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan berikutnya, ujar Ibrahim dalam riset harian yang dikutip Jumat, (1/7).

Beralih pada sentimen yang ada di dalam negeri, Ibrahim bilang, pasar terus memantau perkembangan inflasi pada Juni 2022 yang diperkirakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2022 diperkirakan akan mengalami inflasi sebesar 0,57 persen secara bulanan ( month to month /mtm), kata Ibrahim.

Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah sepanjang hari ini berada di rentang Rp 14.800 per dolar AS hingga Rp 14.975 per dolar AS.