323 Juta Orang Terancam Kerawanan Pangan Akut Jokowi Minta G7 Dan G20 Fasilitasi Ekspor Pangan Dari Ukraina Rusia Pupuk Jangan Gagal Ditangani

323 Juta Orang Terancam Kerawanan Pangan Akut Jokowi Minta G7 Dan G20 Fasilitasi Ekspor Pangan Dari Ukraina Rusia Pupuk Jangan Gagal Ditangani

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 28 Juni 2022 - 08:39
share

Presiden Jokowi menyerukan negara G7 dan G20 untuk bersama-sama mengatasi krisis pangan, yang saat ini mengancam rakyat di negara-negara berkembang, jatuh ke jurang kelaparan dan kemiskinan ekstrem.

Data World Food Programme menyebut, 323 juta orang di tahun ini, terancam menghadapi kerawanan pangan akut. G7 dan G20 memiliki tanggung jawab besar untuk mengatasi krisis pangan ini. Mari kita tunaikan tanggung jawab kita, sekarang, dan mulai saat ini, tegasJokowi pada KTT G7 sesi II dengan topik ketahanan pangan dan kesetaraan genderdi Elmau, Jerman, Senin (27/6).

Jokowi menekankan,pangan adalah permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM) yang paling dasar. Para perempuan dari keluarga miskin, dipastikan menjadi pihak yang paling menderita, dalam menghadapi kekurangan pangan bagi anak dan keluarganya.

Karena itu, kita harus segera bertindak cepat mencari solusi konkret. Produksi pangan harus ditingkatkan. Rantai pasok pangan dan pupuk global, harus kembali normal, tandasnya.

Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan negara G7, untuk mengintegrasi ekspor gandum Ukraina dan ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia, dalam rantai pasok global.

Menurutnya, adadua cara untuk merealisasikan hal tersebut. Pertama, memfasilitasi ekspor gandum Ukraina, agar dapat segera berjalan.

Kedua, melakukan komunikasi secara proaktif kepada publik dunia, bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi.

Komunikasi intensif ini perlu sekali dilakukan. Agartidak terjadi keraguan yang berkepanjangan di publik internasional. Komunikasi intensif ini juga perlu dipertebal dengan komunikasi ke pihak-pihak terkait seperti bank, asuransi, perkapalan dan lainnya, jelas Jokowi.

Dia juga menaruh perhatian besar pada dampak perang terhadap rantai pasok pangan dan pupuk.

Khusus untuk pupuk, jika kita gagal menanganinya, maka krisis beras yang menyangkut 2 miliar manusia, terutama di negara berkembang dapat terjadi, ucapnya.

Di akhir sambutannya, Presiden kembali menyerukan pentingnya negara G7 dan G20 untuk bersama-sama mengatasi krisis pangan ini, juga mengundang para pemimpin G7 untuk hadir dalam KTT G20 di Bali.

Saya tunggu para pemimpin G7 untuk hadir dalam KTT G20. Sampai jumpa di Bali, 15-16 November 2022, pungkas Jokowi, yang dalam kesempatan tersebut didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Topik Menarik