Ukraina Takut Kehabisan Dana, Inggris Bakal Bantu Lagi Rp7,78 Triliun

Ukraina Takut Kehabisan Dana, Inggris Bakal Bantu Lagi Rp7,78 Triliun

Ekonomi | BuddyKu | Minggu, 26 Juni 2022 - 10:23
share

LONDON, iNews.id Inggris bakal membantu Ukraina dengan jaminan tambahan 525 juta dolar AS (Rp7,78 triliun) untuk pinjaman Bank Dunia akhir tahun ini. Rencana tersebut diutarakan langsung oleh Pemerintah Inggris, akhir pekan ini.

Pemerintah Ukraina khawatir akan kehabisan dana pada musim gugur, kecuali jika diberikan bantuan keuangan yang mendesak, ungkap Kantor Perdana Menteri Inggris, dalam pernyataanya, Sabtu (25/6/2022).

Untuk membantu kebutuhan mendesak ini, Inggris siap memberikan jaminan 525 juta dolar AS lagi untuk pinjaman Bank Dunia nanti dalam tahun ini, kata pernyataan itu lagi.

Dengan adanya bantuan baru itu, total dukungan fiskal (termasuk jaminan pinjaman) yang telah dikucurkan London untuk Kiev bakal bertambah menjadi 1,5 miliar dolar AS (Rp22,24 triliun). Sementara itu, jika digabungkan dengan bantuan kemanusiaan yang diberikan Inggris ke Ukraina sampai sejauh ini, nilai keseluruhannya menjadi 1,8 miliar dolar AS.

Pemerintah Inggris menekankan bahwa Perdana Menteri Boris Johnson berencana memanfaatkan KTT G7 untuk mendorong lebih banyak dukungan jangka panjang bagi Ukraina. KTT G7 akan diadakan di Kastil Bavaria Schloss Elmau, Jerman, dari Minggu (26/6/2022) hingga Selasa (28/6/2022).

Pada 17 Juni, Johnson berkunjung ke Kiev dan bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Menurut dia, kunjungannya tersebut bertujuan untuk menunjukkan dukungan London di saat negara-negara lain mulai bosan dengan masalah Ukraina.

Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk melindungi diri dari serangan pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Menanggapi operasi Rusia itu, negara-negara Barat meluncurkan sanksi komprehensif terhadap Moskow dan memasok bermacam-macam senjata ke Ukraina.

Topik Menarik