Gagal Panen Penyebab Naiknya Harga Sayuran di Pasar Rangkasbitung

Gagal Panen Penyebab Naiknya Harga Sayuran di Pasar Rangkasbitung

Ekonomi | bantennews.co.id | Selasa, 21 Juni 2022 - 01:08
share

LEBAK Menjelang Idul Adha serta akibat gagal panen disebut menjadi penyebab naiknya harga komoditi sayur mayur di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Meti, salah seorang pedagang sayuran di Pasar Rangkasbitung mengatakan, gagal panen adalah salah faktor penyebab terhambatnya pasokan atau distribusi kepada para pedagang, sehingga biaya angkut pengiriman yang juga ikut naik.

Untuk harga cabai oranye saat ini berada kisaran Rp120 ribu per kilogram nya, cabai rawit dan cabai merah harganya saat ini Rp80 ribu perkilogramnya, terus untuk harga bawang merah harganya Rp 60 ribu perkilogramnya, kata Meti saat ditemui di lapaknya, Senin (20/6/2022).

Ia menjelaskan, kenaikan harga juga bukan pada cabai saja, tapi komoditi sayuran seperti harga kol, daun bawang, tomat, kentang, dan sayuran lainnya juga mengalami kenaikan.

Semua jenis komoditi masih tinggi dan diprediksi akan kembali mengalami kenaikan jelangperayaanIdul Adha. Yang saat ini masih tinggi itu cabai oranye yang mencapai Rp120 ribu, ujarnya.

Sementara itu, Wati salah seorang warga Rangkasbitung mengaku bahwa kenaikan harga sayur mayur jelas sangat membebani warga, khususnya para ibu-ibu. Apalagi dibarengi dengan tingginya hargabahankebutuhan pokok lainnya.

Saya berharap agar pemerintah dapat segera turun tangan untuk menstabilkan harga. Kondisi seperti ini sangat membebani kami sebagai masyarakat kecil, ujarnya.

Ditempat terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Dedi Setiawan membenarkan jika saat ini harga komoditi masih tinggi. Kendati demikian, untuk pasokan terbilang masihaman.

Betul, harga komoditi sayur mayur masih tinggi. Selain menjelang Idul Adha, gagal panen juga membuat pendistribusiannya terhambat, sehingga harga mengalami kenaikan, kata Dedi saat dihubungi, Senin (20/6/2022). (San/Red)

Topik Menarik