Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Baru Rp8,2 Triliun hingga Kuartal I-2022

Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Baru Rp8,2 Triliun hingga Kuartal I-2022

Ekonomi | BuddyKu | Kamis, 9 Juni 2022 - 10:49
share

IDXChannel - Sepanjang kuartal I-2022, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil mendapatkan kontrak baru sebesar Rp8,2 triliun.

Corporate Secretary ADHI, Farid Budiyanto mengatakan realisasi perolehan itu naik 128 persen dibandingkan periode sama tahun 2021 sebanyak Rp3,6 triliun.

"Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI di April 2022 diantaranya Pekerjaan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Kawasan Budidaya Udang di Kab. Kebumen, dan Rehabilitasi Bendungan Pacal di Bojonegoro," kata Farid dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (9/6/2022).

Lini bisnis konstruksi memiliki kontribusi terbesar dari seluruh kontrak baru ADHI, yakni sebesar 89 persen. Sementara bisnis properti hanya menyerap 7 persen, disusul sisanya adalah bisnis lainnya.

Kontrak tersebut juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 57 persen, gedung 11 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 32 persen.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari pemerintah adalah sebesar 22 persen, disusul sumber dari BUMN dan BUMD sebesar 8 persen. Sementara proyek kepemilikan swasta/lainnya termasuk proyek investasi sebesar 70 persen.

"Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap revenue di tahun 2022," tandas Farid.

Seperti diketahui, ADHI telah merealisasikan pendapatan usaha sebesar Rp1,98 triliun pada triwulan I/2022. Capaian itu lebih rendah 6,26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak Rp2,11 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan interim per 31 Maret 2022, penghasilan lain-lain dan laba ventura bersama memberi pemasukan masing-masing senilai Rp38,42 miliar, dan Rp84,47 miliar. Alhasil laba bersih ADHI periode tiga bulan pertama tahun ini tumbuh menjadi Rp8,67 miliar, dari Rp6,74 miliar. ( RRD )

Topik Menarik