Startup Dagangan Raih Pendanaan Pra-Seri B Senilai US$6,6 Juta yang Dipimpin BTPN Syariah Ventura

Startup Dagangan Raih Pendanaan Pra-Seri B Senilai US$6,6 Juta yang Dipimpin BTPN Syariah Ventura

Ekonomi | gatra.com | Sabtu, 4 Juni 2022 - 12:01
share

Jakarta, Gatra.com- Startup rural e-commerce, Dagangan mengumumkan pendanaan Pra-Seri B senilai US$6,6 Juta yang dipimpin oleh BTPN Syariah Ventura dengan partisipasi dari investor lainnya, termasuk Monks Hill Ventures dan Hendra Kwik, CEO Payfazz, perusahaan fintech yang melayani UMKM dan masyarakat unbanked di Indonesia.

Investasi strategis ini akan digunakan oleh Dagangan untuk meneruskan ekspansi bisnis serta meningkatkan kapabilitas tim pengembangan produk dan teknologi. Dagangan juga akan bekerja sama dengan institusi keuangan lainnya untuk mengembangkan layanan finansial.

Kami memiliki aspirasi agar dapat melayani masyarakat hingga ke daerah pelosok sehingga perekonomian di desa dapat tumbuh secara signifikan. Pendanaan yang dipimpin oleh BTPN Syariah Ventura ini bukan sekedar investasi semata, namun ini adalah permulaan dari ikhtiar bersama untuk memperkuat
ekosistem digital yang inklusif bagi masyarakat Indonesia kedepannya, kata CEO dan Co-founder Dagangan, Ryan Manafe dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/6).

Ryan menambahkan, pihaknya telah bermitra dengan BTPN Syariah (perusahaan induk BTPN
Syariah Ventura) sejak 2020. ,"Kami melihat semangat yang sama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia di pelosok," jelasnya.

Melalui pendanaan ini, lanjut dia, BTPN Syariah Ventura memberikan akses terhadap ekosistem yang mereka miliki. Sehingga memberi kesempatan memperluas bisnis, termasuk memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk mendapatkan akses dan layanan keuangan terbaik.

Sebagai informasi, Dagangan merupakan platform e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari sembako, bahan makanan segar dan beku, hingga produk fashion, dan memberikan layanan pengantaran barang belanjaan di hari yang sama dan keesokan harinya.

Tujuan utama kami adalah membangun perusahaan ritel dan e-commerce terintegrasi terbesar
di Indonesia yang mampu menjangkau 90.000 desa dan kota-kota tier 3-4, dimana 80% dari total penduduk Indonesia tinggal, ungkap President dan Co-founder Dagangan, Wilson Yanaprasetya.

Dagangan membangun model bisnis yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat berbelanja melalui berbagai channel, baik secara langsung melalui platform Dagangan, maupun melalui jaringan reseller dan pihak ketiga yang bekerja sama dengan Dagangan.

Berbasis di Yogyakarta, Dagangan menggunakan model hub-and-spoke dalam operasional bisnisnya. Startup ini membangun pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro fulfilment center (hub) di kota-kota tier 3-4 dan wilayah pedesaan sehingga biaya logistik menjadi lebih efisien.

Model operasional ini memberikan kemudahan bagi para pengguna aplikasi Dagangan dalam
mendapatkan barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan lebih mudah dan murah, sekaligus
membantu produsen besar untuk menjangkau area-area yang sebelumnya sulit dilakukan akibat
keterbatasan logistik.

Oleh karena itu, kami sangat fokus pada pemetaan bisnis yang tepat dengan membuat
organisasi yang efisien, menciptakan pertumbuhan yang konsisten, dan tentunya disertai dengan
pengembangan teknologi yang inovatif untuk produk kami," papar Wilson.

Sejak menerima pendanaan Seri A sebesar US$11,5 juta pada September 2021 lalu, Dagangan
telah berhasil mencetak pertumbuhan bisnis hingga lima kali lipat. Saat ini Dagangan telah
memiliki lebih dari 40 hub yang tersebar di berbagai area di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa
Tengah, dan Jawa Barat.

Produk dan layanan Dagangan telah menjangkau hampir 15.000 desa di 40 kota/kabupaten. "Saat ini, setiap transaksi pada aplikasi Dagangan mampu memberikan profit yang bertumbuh, yang mana hal ini jarang terjadi pada startup yang baru berdiri, tegas Wilson.

Topik Menarik