Kinerja Keuangan Semakin Membaik,  Waskita Karya Membidik Kontrak Baru

Kinerja Keuangan Semakin Membaik, Waskita Karya Membidik Kontrak Baru

Ekonomi | koran-jakarta.com | Rabu, 25 Mei 2022 - 23:46
share

JAKARTA- Jajaran manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus berupaya menyehatkan keuangan perusahaan, sehingga ke depan likuiditas lebih baik untuk terus membangun proyek-proyek infrastruktur yang menjadi prioritas Pemerintah.

Direktur Operasional III Waskita Karya, Gunadi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/5) mengatakan perusahaan konstruksi dengan kode perdagangan WSKT itu, pada tahun ini terus melakukan dekonsolidasi keuangan dengan melepas pengelolaan lima jalan tol melalui strategic partnership .

Dari strategic partnership tersebut diharapkan memperoleh proceed sekitar 4-5 triliun rupiah. Selain itu, perseroan juga akan mendapatkan tambahan pendapatan dari penerbitan obligasi dan sukuk yang dijamin Pemerintah sebesar 3,28 triliun rupiah.

Perusahaan juga pada tahun ini kembali mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 3 triliun rupiah yang akan digunakan untuk memperkuat modal.

"Kami menargetkan akan menciptakan dekonsolidasi utang 14-15 triliun rupiah dari posisi liabilities saat ini sebesar 86-88 triliun rupiah. Di sisi lain, dengan tambahan modal, maka ekuitas perusahaan akan meningkat dari 15,4 triliun rupiah tahun lalu menjadi 19 triliun rupiah pada 2022," kata Gunadi.

Dengan demikian Debt to Equity Ratio (DER) ditargetkan berkisar 2-3 kali atau semakin sehat dibanding dengan tahun lalu yang masih tercatat 5,70 kali.

Beban utang perseroan juga berkurang setelah tahun ini didukung oleh 21 bank merestrukturisasi utang senilai 29,24 triliun rupiah. Restrukturisasi dengan skema Master Restructuring Agreement (MRA) itu dilakukan dengan mengurangi tingkat suku bunga menjadi 5,50 persen dan perpanjangan jatuh tempo hingga 2026.

Refinancing

Berkaitan dengan good funds sebesar 3,28 triliun rupiah melalui penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah, Corporate Secretary Waskita Karya, Novianto Ari Nugroho mengatakan dana yang diterima tersebut akan digunakan untuk refinancing serta sebagai modal kerja proyek tol Kayu Agung-Palembang- Betung.

Obligasi dan sukuk tersebut juga telah resmi tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Mei 2022. Dengan good funds tersebut, perseroan melunasi pokok dan bunga Obligasi III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 seri A yang jatuh tempo pada tanggal 16 Mei 2022 senilai 528 miliar rupiah.

"Pelunasan ini merupakan komitmen perseroan melaksanakan kewajibannya kepada para investor obligasi," kata Novianto.

Lebih lanjut dijelaskan kalau perseroan masih fokus melaksanakan proses restrukturisasi dan masih terdampak second wave pandemi pada 2021. Namun demikian, pendapatan usaha pada kuartal IV-2021telah menunjukkan tren positif dengan meningkat sebesar 14,58 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Tren positif tersebut paling besar dikontribusi oleh pendapatan jasa konstruksi dan jalan tol. Pendapatan asset recycling jelas Novianto juga sesuai target dengan keuntungan sebesar 2,65 triliun rupiah.

Transformasi bisnis yang telah dijalankan dengan lean juga berdampak positif bagi perseroan dengan beban usaha yang turun signifikan pada tahun 2021.

"Penurunan beban usaha ini berasal dari penurunan beban pokok pendapatan sebesar 68,22 persen yoy, penurunan beban penjualan sebesar 88,08 persen yoy serta penurunan beban umum dan administrasi sebesar 47,89 persen yoy," kata Novianto.

Beban keuangan utang lama juga mengalami penurunan dengan MRA dan pembayaran sebagian pokok utang pada 2021.

Sementara jumlah aset pada 2021 tercatat sebesar 103,60 triliun rupiah, atau meningkat sebesar 2,81 persen yoy karena peningkatan aset lancar dalam bentuk kas yang berasal dari PMN dan rights issue .

"Kinerja keuangan Perseroan tahun 2021 berjalan sesuai target jangka menengah restrukturisasi yang disepakati dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN," katanya.

Pada 2022, perseroan jelasnya akan fokus pada perolehan kontrak baru dengan target 30 triliun rupiah, penyelesaian proyek tertunda, melanjutkan restrukturisasi secara Grup dan melanjutkan strategic partnership dengan para investor, termasuk INA untuk melakukan asset recycling.

"Dengan dukungan Pemerintah melalui PMN, Perseroan juga akan fokus menyelesaikan konstruksi jalan tol hingga titik tertentu, yang akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan jalan tol dan juga akan mempermudah proses strategic partnership dengan para calon investor," kata Novianto.

Dia pun berharap dengan restrukturisasi dan upaya meningkatkan nilai kontrak baru, maka kinerja perseroan ke depan bisa positif.

Topik Menarik