Impor Gandum India Turun Lebih dari 90 Persen

Impor Gandum India Turun Lebih dari 90 Persen

Ekonomi | jawapos | Rabu, 18 Mei 2022 - 11:14
share

JawaPos.com Pemerintah India telah melarang ekspor produk gandum per 13 Mei lalu. Kebijakan tersebut ditetapkan lantaran untuk menjaga ketahanan pangan domestik tetap terjaga lantaran di negara tersebut tengah mengalami hantaman gelombang panas yang menyebabkan lahan gandum gagal panen.

Terkait dengan dampak larangan ekspor tersebut, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan bahwa impor gandum India pada April 2022 sebesar USD 780.000 atau sekitar 2.000 ton. Angka tersebut mengalami penurunan drastis.

Pasalnya, pada tahun sebelumnya di periode yang sama, impor gandum India nilainya mencapai USD 15,34 juta atau sekitar 55,66 ribu ton. Artinya, terjadi penurunan sebesr 94,91 persen jika dilihat secara year on year (yoy).

Impor gandum indonesia pada April 2022 ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan April tahun 2021. Secara yoy di bulan April ini mengalami penurunan ya impor kita dari India, terang dia dalam konferensi pers dikutip, Rabu (18/5).

Adapun, realisasi impor gandum India secara kumulatif mencapai USD 100,97 juta sepanjang 2021. Angka tersebut berasal dari pembelian 318,47 juta ton gandum sepanjang tahun lalu.

Akibat pelarangan ini, impor gandum dari India diperkirakan akan menurun. Sebelumnya, India melarang ekspor terhadap produk gandum dengan alasan ketahanan pangan terancam yang dipicu konflik antara Rusia dan Ukraina.

Namun, ekspor masih akan diizinkan ke negara yang membutuhkan gandum untuk kebutuhan ketahanan pangan dan berdasarkan permintaan mereka. Sekretaris Kementerian Urusan Konsumen, Pangan dan Distribusi Umum Sudhanshu Pandey mengatakan harga gandum lokal yang tinggi mendorong larangan tersebut, kebijakan ini pun diharapkan dapat menurunkan harga.

Keputusan untuk menghentikan ekspor gandum menyoroti kekhawatiran India tentang inflasi yang tinggi, tentu ini menambah rentetan proteksi pangan sejak perang dimulai. Sejumlah negara pun berusaha memastikan pasokan makanan tidak melonjak, termasuk Indonesia yang telah menghentikan ekspor minyak kelapa sawit, sementara Serbia dan Kazakhstan memberlakukan kuota pada pengiriman biji-bijian.

Topik Menarik