Klarifikasi Soal Wirausaha dan Aktivis, Teten Masuki Ajak NGO Berdialog

Klarifikasi Soal Wirausaha dan Aktivis, Teten Masuki Ajak NGO Berdialog

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 17 Mei 2022 - 07:56
share

IDXChannel - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UMKM), Teten Masduki, mengklarifikasikan pernyataannya terkait menambah 1 juta wirausaha mapan dibandingkan memperbanyak jumlah aktivis di Indonesia.

Dikutip dari akun instagram resmi miliknya, @tetenmasduki_, Selasa (17/5/2022), Teten menjelaskan alasannya dalam membangun 1 juta wirausaha mapan baru di tanah air. Salah satunya adalah tak ingin pergerakan usaha mikro hanya bergerak stagnan.

"Kita tidak boleh membiarkan usaha mikro atau ultra mikro terus membesar dari sisi jumlah, namun mengalami stagnasi dalam pertumbuhan usahanya. Memberdayakan usaha mikro menjadi wirausaha mapan sangat penting menjadi bagian dari kerja aktivis perubahan sosial, guna memperkuat ekonomi rayat agar struktur ekonomi nasional lebih berkeadilan," jelas Teten.

Dia menjelaskan, saat ini jumlah wirausaha Indonesia masih sangat terbatas, yakni baru 3,18 persen. Jumlah teresebut jauh tertinggal di bawah Singapura yang sudah di angka 8,76 persen, Thailand 4,26 persen dan Malaysia 4,74 persen.

"Bahkan, negara-negara maju sudah mencapai 10-12 persen. Indonesia menargetkan jumlah wirausaha di tahun 2024 sebesar 3,95 persen," beber Teten.

Terkait hal itu, Teten akan mengajak sejumlah aktivis dan penggiat Non-governmental organization (NGO) untuk berdialog mengenai paparannya untuk memperbanyak wirausaha mapan dibandingkan jumlah aktivis.

"Saya berharap dengan dialog nanti bisa membangun kolaborasi untuk tujuan besar pengembangan wirausaha nasional menjadi bagian dari aktivisme sosial, dan tidak dipersepsi saya anti-aktivis sosial atau anti-demokrasi," pungkas dia.

Sebelumnya, Teten Masduki, mengingatkan salah satu indikator kemajuan sebuah negara adalah dari banyaknya pengusaha di negara tersebut. Hal ini menjadi dasar bagi pemerintah yang selalu berupaya mencetak sebanyak=banyaknya pengusaha baru.

Yang menarik, dalam pernyataan yang disampaikan pada konferensi pers di Kantor Kemenkop UKM, Kamis (12/5/2022) tersebut, Teten juga menyelipkan sindiran terhadap para aktivis yang kerap melontarkan kritik terhadap pemerintah.

"Kita semua tahu bahwa semua lembaga dunia telah memprediksi Indonesia di tahun 2045 akan menjadi empat besar (perekonomian dunia). Prasyarat untuk menjadi negara maju itu adalah kita harus menambah jumlah pengusaha, jadi jangan terlalu banyak aktivisnya," ujar Teten, dalam konferensi pers tersebut.

Dalam kesempatan itu, Teten menjelaskan bahwa untuk menjadi sebuah negara dengan kekuatan ekonomi yang besar, minimal empat persen dari jumlah populasi di suatu negara harus menjadi pengusaha besar.

"Sekarang negara maju kan rata-rata antara 12 sampai 14 persen (dari masyarakatnya menjadi pengusaha)," tutur Teten. (TYO)

Topik Menarik