Mulai Rp 300 Ribu, Tengok Fasilitas Inap Wisatawan Candi Borobudur

Mulai Rp 300 Ribu, Tengok Fasilitas Inap Wisatawan Candi Borobudur

Ekonomi | jawapos | Minggu, 15 Mei 2022 - 11:30
share

JawaPos.com Menjelang perayaan Waisak 2022 pada 16 Mei, Kementerian PUPR telah mempersiapkan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) Borobudur untuk dipergunakan umat Buddha yang datang ke perayaan Waisak, maupun para wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur.

Adapun, Sarhunta merupakan rangkaian kegiatan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan. Ini bertujuan meningkatkan kualitas rumah menjadi lebih layak huni, sekaligus mendorong perekonomian karena bisa dimanfaatkan sebagai homestay wisatawan.

Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, Sarhunta yang dibangun Kementerian PUPR memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan hunian masyarakat lainnya. Ciri khas elemen fisik dapat dilihat dari pembangunan atap tradisional Jawa Kerakyatan dengan bumbungan Kalpataru.

Ada teras homestay , pintu, dan jendela dengan motif kawung dan pigura bata ekspose, kamar tidur dengan bata ekspose dan fasilitas penginapan yang memadai, kamar mandi standar yang bersih serta adanya pot atau gentong untuk cuci tangan, ucap Iwan dalam keterangannya, Minggu (15/5).

Dengan program ini, diharapkan kehadiran Sarhunta dapat mendorong perekonomian masyarakat di sekitar Candi Borobudur serta meningkatkan kualitas hunian. Apalagi sektor pariwisata yang sempat mati suri, kini kembali bergeliat.

Salah satu penerima manfaat Sarhunta Candi Borobudur Suripto mengatakan kehadiran Sarhunta mampu meningkatkan kualitas hunian, mendorong perekonomian masyarakat, sekaligus mendukung sektor pariwisata yang ada di Borobudur.

Pada masa liburan Lebaran kemarin banyak wisatawan yang memilih menginap di Sarhunta ketimbang di hotel. Pada perayaan Waisak tahun ini pun Sarhunta yang dikelola langsung oleh masyarakat juga sudah penuh terisi sehingga mendorong geliat perekonomian dan pariwisata di Magelang, ucapnya.

Suripto mengatakan, tarif Sarhunta dipatok Rp 300 ribu untuk kamar dengan kipas angin dan Rp 400 ribu untuk kamar dengan fasilitas AC. Di samping peningkatan hunian, para masyarakat yang mengelola Sarhunta juga mendapat pelatihan di sektor hospitaliti untuk menjaga agar para tamu betah menginap di sana.

Topik Menarik