Ada Wabah PMK, Ahli Gizi: Konsumsi Daging Aman, Asal Dimasak Sampai Matang

Ada Wabah PMK, Ahli Gizi: Konsumsi Daging Aman, Asal Dimasak Sampai Matang

Ekonomi | BuddyKu | Minggu, 15 Mei 2022 - 02:19
share

IDXChannel - Pemerintah menetapkan setidaknya saat ini sebanyak 6 kabupaten telah terdeteksi adanya penyebaran wabah PMK (Penyakit Mulut, dan Kuku) pada hewan ternak. Terdiri dari 4 kabupaten berada di Jawa Tengah Timur, dan 2 lagi di Provinsi Aceh.

Meski demikian Dokter ahli gizi masyarakat Tan Shot Yen menyatakan hingga saat ini diketahui virus tersebut tidak menular kepada manusia. Bahkan masyarakat masih tetap aman untuk mengonsumsi daging Sapi untuk saat ini tanpa khawatir adanya virus PMK.

"Sekarang memang banyak virus dari hewan yang menyeberang ke Manusia, secara teori penyakit PMK sementara ini tidak nyebrang ke manusia," kata Dokter Tan Shot Yen kepada MNC Portal, Sabtu (14/5/2022).

Dokter ahli gizi itu menjelaskan Virus PMK pada hewan hanya menyerang beberapa bagian tubuh pada hewan, sehingga penting untuk masyarakat untuk menghindari bagian yang terjangkit virus.

"Artinya yang kita makan kan cuma dagingnya, semoga hanya dagingnya, jadi kalau dagingnya selama dimasak dengan matang betul itu tidak apa-apa," sambungnya.

Menurutnya salah satu hal yang paling mudah dilakukan masyarakat yang hendak mengonsumsi daging dengan aman ditengah adanya wabah adalah dengan menghindari konsumsi jeroan hewan ternak.

"Selama itu daging masih oke, lagian juga jeroan itu kan bukan bagian yang layak dimakan," lanjut Tan Shot Yen.

Di samping kolesterol yang tinggi, menurutnya konsumsi jeroan ditengah kondisi seperti saat ini dengan adanya virus PMK sangat rentan untuk dikonsumsi. Meski virus PMK pada hewan tidak menular ke manusia, namun masih banyak virus lain yang belum tentu diketahui dan bisa masuk ke tubuh manusia jika dikonsumsi.

"Di situasi seperti ini, justru kita itu harus memelihara kesehatan, buka malah bikin penyakit baru, dalam kondisi normal pun misal tidak ada penyakit hewan sebaiknya jeroan memang tidak dimakan," pungkasnya.

(IND)

Topik Menarik