Mendag Sebut Penguatan ASEAN Kunci Pertumbuhan Ekonomi Kawasan

Mendag Sebut Penguatan ASEAN Kunci Pertumbuhan Ekonomi Kawasan

Ekonomi | jawapos | Sabtu, 14 Mei 2022 - 19:03
share

JawaPos.com Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menilai,penguatan ASEAN merupakan kunci pertumbuhan ekonomi kawasan. Hal itu dia sampaikan dalamPertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) khususASEAN-Amerika Serikat 1113 Mei 2022.

Penegasan ini disampaikan Mendag Lutfi usai melakukan pertemuan bilateral dengan MenteriPerdagangan Kamboja Pan Sorasak dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri MalaysiaDato Seri Mohamed Azmin Ali.

Pertemuan bilateral juga membahas persiapan pelaksanaan rangkaian Pertemuan Spesial ASEANEconomic Ministers (AEM) yang akan dilaksanakan pada 1718 Mei 2022 di Bali, Indonesia.Mendag Lutfi juga menyampaikan pembahasan kondisi ekonomi global, antara lain terkaitpeningkatan proteksionisme era modern, peningkatan inflasi pascakonflik Rusia-Ukraina yangmemicu krisis energi dan inflasi harga dunia, serta peningkatan ketidakpercayaan dunia terhadapsistem perdagangan multilateral yang telahmemberikan dampak negatif bagi pertumbuhanekonomi di kawasan.

Disamping itu, dibahas juga berbagai agenda yang ditawarkan oleh negara-negara ekonomi besarseperti Indo-Pacific Economic Forum (IPEF) oleh Amerika Serikat, European Union Indo-PacificStrategy oleh Uni Eropa, Belt Road Initiatives (BRI) oleh Tiongkok, serta kebijakan seperti EU GreenDeal dan UK Environmental Act (Due Diligence on Forest Risk Commodities).

Mendag Lutfi menekankan,rantai pasok di ASEAN akan sangat terganggu di masa mendatangapabila ASEAN tidak segera merespon berbagai perkembangan situasi ekonomi dunia yang terjadidewasa ini.

ASEAN perlu segera mengambil aksi nyata untuk memperkuat posisi sentralitas ASEAN melalui berbagai inisiatif berbasis proyek dan merevitalisasi ASEAN sebagai basis produksi dalam penguatan rantai pasok ekonomi di kawasan,tegas Mendag Lutfi.

Mendag Lutfi memandang penguatan ekonomi harus berasal dari dalam ASEAN. ASEAN memilikiberbagai inisiatif bersama yang perlu direvitalisasi seperti proyek pupuk Aceh ASEAN, proyek UreaASEAN di Malaysia, proyek fabrikasi tembaga ASEAN di Filipina, proyek abu soda garam batu diThailand, serta proyek vaksin ASEAN di Singapura.

Untuk itu, ASEAN perlu meningkatkan proyek-proyek serupa di masa mendatang sehingga dapatmemperkuat ketangguhan ASEAN terhadap berbagai agenda atau kebijakan negara lain yang dapatmengganggu rantai pasok di kawasan,ungkap Mendag Lutfi

Pandangan singkat Mendag Lutfi mendapattanggapan positif dari Menteri Sorasak dan MenteriAzmin yang juga berpandangan sama. Menteri Sorasak, selaku ketua AEM tahun ini akanmendukung penuh pelaksanaan AEM Special Meeting yang akan dilaksanakan di Bali dan akanmengupayakan terbentuknya kesepakatan yang lebih konkrit dari seluruh Menteri Ekonomi ASEANdalam merespon perkembangan ekonomi global saat ini.Pada hari yang sama, Mendag Lutfi juga menghadiri kegiatan Indonesia Ministers Meeting withUnited States Business Leaders yang diinisiasi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi PenanamanModal (BKPM).

Pertemuan ini menghadirkan 12 pimpinan perusahaan-perusahaan besar AmerikaSerikat antara lain Microsoft, Cargill, P&G, Johnson&Johnson, Chevron, Exxonmobil, dan C4V.Pada pertemuan ini, Mendag Lutfi menyampaikan, Indonesia menargetkan untuk keluar darijebakan pendapatan kelas menengah melalui pelipattigaan produk domestik bruto (GDP) per kapitadari USD 4,000 menjadi sekitar USD 12,500 pada periode 20382040.

Dalam mencapai target ini, peningkatan investasi infrastruktur secara masif menjadi kunci utama Pemerintah Indonesia. Untuk menunjang pencapaian tersebut, Indonesia mendukung keterbukaan akses pasar perdagangan internasional.

Peningkatan investasi diharapkan dapat mendukung tujuan besar Pemerintah Indonesia untuk keluar dari status negara dengan pendapatan menengah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum, tutup Mendag Lutfi.

Topik Menarik