Kunjungan Jokowi ke AS Hasilkan Tambahan Investasi Rp43,78 Triliun, Kepala BKPM: Untuk Kembangkan EBT

Kunjungan Jokowi ke AS Hasilkan Tambahan Investasi Rp43,78 Triliun, Kepala BKPM: Untuk Kembangkan EBT

Ekonomi | inewsid | Sabtu, 14 Mei 2022 - 13:31
share

JAKARTA, iNews.id - Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat (AS) menghasilkan tambahan investasi sebesar 3 miliar dolar AS atau setara Rp43,78 triliun.

Komitmen investasi tersebut, diperoleh Jokowi saat mengadakan pertemuan dengan CEO Air Product & Chemicals, Seifi Ghasemi di Hotel Ritz Carlton, Washington DC, Amerika Serikat. Jokowi berkunjung ke AS dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS, pada 12-14 Mei 2022.

Menurut Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam pertemuan dengan CEO Air Products & Chemicals, Seifi Ghasemi, presiden membahas tentang pengembangan Energi Baru Terbatukan (EBT) di Indonesia.

Seifi Ghasemi kemudian menyampaikan komitmen untuk memberikan investasi sebesar 3 miliar dolar AS atau setara Rp43,78 triliun. Dana tersebut bakal digunakan untuk membangun Hidrogen di beberapa bendungan yang ada di Indonesia.

"Chairman dari pada Air Products sangat fokus meminta Presiden Jokoqi untuk mengelola bendungan yang dimiliki oleh negara untuk mendorong Hidrogen sebagai kontributor transisi energi," ujar Bahlil dalam konferensi pers, Jumat (13/5/2022).

Menurut dia, hal ini sejalan dengan fokus Indonesia dalam mendorong transisi energi pada forum KTT G20 Presidensi Indonesia, terutama untuk membangun emisi karbon dan energi baru dan terbarukan.

Bahlil menjelaskan, Hidrogen merupakan salah satu potensi yang cukup besar di miliki di Indonesia. Namun saat ini negara belum mampu untuk mengelolanya sendiri.

Sehingga diharapkan dengan investasi yang masuk dari Air Products ini bisa lebih mengoptimalkan dan menggali potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang dimiliki Indonesia.

"Ini adalah potensi yang dimiliki negara kita yang belum kita maksimalkan kan, secara kebetulan untuk hidrogen, air Products adalah perusahaan terbesar di Dunia yang punya kemampuan teknologi yang luar biasa," ungkap Bahlil.

Dia mengungkapkan, nilai Investasi 3 miliar dolar AS tersebut di luar angka investasi yang masuk sebelumnya dari Air Products senilai 15 miliar dolar AS untuk membangun hilirisasi DME, metanol, dan etanol.

Topik Menarik