Toast Jokowi-Joe Biden Jadi Momentum Perkuat Kemitraan ASEAN-AS

Toast Jokowi-Joe Biden Jadi Momentum Perkuat Kemitraan ASEAN-AS

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 13 Mei 2022 - 21:19
share

IDXChanel - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara makan malam (dinner) dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebagai acara ketiga dari rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS di Washington DC.

Sebagai presiden negara koordinator kemitraan ASEAN-AS, Jokowi mendapatkan kehormatan untuk memimpin balasan toast dari Biden. Hal itu sekaligus menjadi momentum baik dalam memperkuat kemitraan antara ASEAN dan AS.

"Dalam sambutan singkat yang diakhiri dengan toast, Bapak Presiden menyampaikan beberapa hal. Pertama adalah ucapan terima kasih kepada Presiden Biden sebagai tuan rumah KTT khusus ASEAN-AS. Ini merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat kemitraan ASEAN-AS ke depan," ujar Retno dalam keterangan pers virtual pada Jumat (13/5/2022).

Dia mengatakan, Jokowi menyambut baik kesepakatan secara prinsip peningkatan kemitraan ASEAN-AS menjadi strategis komprehensif. Ini merupakan status tertinggi dalam sebuah kemitraan. Kemitraan ASEAN-AS ini sangat penting di tengah situasi dunia yang dipenuhi ketidakpastian saat ini.

"Presiden berharap, kedepan kemitraan ASEAN-AS dapat berkontribusi pada penguatan nilai-nilai multilateralisme, perdamaian dan stabilitas kawasan, dan menjadi motor penggerak kesejahteraan kawasan," ungkap Retno.

Dia menyampaikan bahwa suasana makan malam ini sangat bersahabat. Presiden Biden dan pemimpin ASEAN menyampaikan harapan dari masing-masing pihak terhadap kerjasama ASEAN-AS dalam diskusi yang sangat terbuka dan hangat. Satu hal yang hampir dikatakan oleh semua pemimpin, adalah harapan agar AS dan ASEAN dapat menjadi bagian dari upaya untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.

"Dan dalam diskusi terbuka sebagai bagian akhir dari makan malam, Bapak Presiden juga menambahkan pentingnya perbedaan diselesaikan melalui dialog, bukan melalui penggunaan kekuatan," pungkas Retno. (TYO)

Topik Menarik