Booming Komoditas Buat Kinerja Perusahaan Pelayaran Lebih Apik

Booming Komoditas Buat Kinerja Perusahaan Pelayaran Lebih Apik

Ekonomi | koran-jakarta.com | Jum'at, 13 Mei 2022 - 11:40
share

JAKARTA- Booming harga komoditas terutama energi bukan hanya dinikmati perusahaan produsen, tetapi juga berbuah manis bagi perusahaan jasa angkutan pelayaran. Setidaknya, itu juga yang diraih PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) yang pada triwulan atau kuartal I-2022 meriah pendapatan usaha sebesar 26,8 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Raihan tersebut naik 31 persen secara tahunan atau year on year (yoy) seiring dengan meningkatnya pendapatan dari sewa berjangka untuk segmen kapal tunda dan tongkang serta kapal curah besar.

Direktur Utama PSSI, Iriawan Ibarat dalam konprensi per usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2021 dan paparan kinerja Q1-2022 di Jakarta, Kamis (13/5) mengatakan imbas lonjakan harga komoditas internasional turut berkontribusi pada melambungnya pendapatan usaha, di antaranya karena adanya permintaan layanan angkutan komoditas yang tinggi.

"Perang di Russia dan Ukraina menyebabkan tidak ada pasokan energi dari Russia, sehingga buyer beralih ke negara-negara lain termasuk Indonesia," kata Iriawan.

Perseroan juga pada kuartal I-2022, mendapat tambahan keuntungan 3,4 juta dollar AS dari hasil divestasi empat unit aset, yakni satu unit kapal curah besar, dua unit tongkang, dan satu unit kapal tunda.

Lebih lanjut Iriawan menyatakan, perusahaan juga membukukan laba kotor 9,6 juta dollar AS dengan marjin laba kotor 36 persen. Sementara itu, EBITDA perusahaan tercatat 11,9 juta dollar AS, meningkat 78 persen secara yoy.

"Pertumbuhan laba dan marjin laba kotor meningkat sebagian besar karena kinerja yang baik pada semua aset dengan biaya yang dapat dikelola. Kontribusi signifikan juga berasal dari pendapatan sewa berjangka yakni sekitar 64 persen ke pendapatan," katanya.

Dengan pencapaian tersebut, maka laba bersih PSSI hingga akhir kuartal I-2022 mencapai 9,9 juta dollar AS, naik signifikan 289 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meningkatnya laba bersih sekaligus menaikkan nilai laba per saham menjadi 28 rupiah.

Sementara itu, rasio keuangan pada kondisi terbaik, dengan kas dan setara kas sebesar 29 juta dollar AS. Rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 12 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 33 persen persen setelah pelunasan pinjaman bank sebesar 10 juta dollar AS pada Januari 2022. PSSI pun sangat sehat secara keuangan dan bisa fokus untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan.

Bagi Dividen

Dalam RUPST, pemegang saham juga menyetujui membagikan dividen tunai sebesar 28 rupiah per saham, sehingga totalnya mencapai 147 miliar rupiah atau setara dengan 44 persen dari laba bersih pada tahun buku 2021 dan merupakan dividen terbesar dalam sejarah perseroan.

Sejak 2018, PSSI sudah aktif membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Perseroan membagikan dividen tunai sebanyak 5 rupiah per saham pada 2018, 12 rupiah per saham pada 2019, 5 rupiah per saham pada 2020, dan 8 rupiah per saham pada 2021.

Pada 2021, perseroan membukukan laba bersih sebesar 25,05 juta dollar AS yang didukung oleh kinerja pendapatan yang mencapai 108,73 juta dollar AS.

Topik Menarik