Dunia Harus Bersiap, Mark Cuban Ramal Kecerdasan Buatan Akan Sama Pentingnya dengan Smartphone

Dunia Harus Bersiap, Mark Cuban Ramal Kecerdasan Buatan Akan Sama Pentingnya dengan Smartphone

Ekonomi | wartaekonomi | Jum'at, 13 Mei 2022 - 09:45
share

Miliarder Mark Cuban memprediksi teknologi kecerdasan buatan ( Artificial Intelegence /AI) akan sama pentingnya seperti internet, laptop dan smartphone saat ini. Untuk memulai sebuah kecerdasan buatan, Cuban mengungkap bahwa Anda tak perlu langsung menjadi ahli, cukup memahami kecerdasan buatan itu sendiri.

Ada dua jenis perusahaan: mereka yang hebat dalam AI dan yang lainnya, kata Cuban. Dan Anda tidak harus menjadi hebat di AI untuk memulai sebuah perusahaan, tetapi pada titik tertentu, Anda harus memahaminya. Ini seperti hari-hari awal PC. Anda tidak harus mahir menggunakan PC, tetapi itu membantu. Kemudian jaringan, lalu internet, lalu seluler.

Dilansir dari CNBC Make It di Jakarta, Jumat (13/5/22) komentar Cuban menggemakan pembicaraan yang dia berikan pada Konferensi SXSW 2017 di Austin, Texas, ketika dia menegaskan bahwa triliuner pertama di dunia adalah seorang pengusaha AI.

Dia juga berkomitmen jutaan dolar untuk program Intro to AI Bootcamps dari Mark Cuban Foundation, yang dia dirikan pada tahun 2019 untuk mengajari anak muda tentang AI secara gratis.

Program bootcamps itu bertujuan untuk meningkatkan literasi AI di kalangan siswa sekolah menengah yang kurang terlayani. Salah satu tujuannya adalah untuk menjaga daya saing global.

Tahun lalu, Cuban mengatakan di Twitter bahwa lima perusahaan terbesar di dunia seperti Alphabet, Apple, Amazon, Facebook, dan Microsoft, semuanya sama-sama memprioritaskan AI.

Perusahaan yang paling baik memanfaatkan AI adalah perusahaan yang mendominasi, tulis Cuban. Ini adalah dasar bagaimana saya berinvestasi di saham hari ini.

Cuban bahkan mencontohkan TikTok sebagai AI yang efektif. Kecemerlangan TikTok, semuanya adalah kecerdasan buatan, kata Cuban. [Ini] menggunakan AI untuk menyajikan hal-hal yang Anda minati.

Cuban mengatakan bahwa platform mirip TikTok memiliki kapasitas untuk menyelamatkan industri dengan menyesuaikan konten dengan minat dan rentang perhatian pengguna individu.

Topik Menarik