Melawan Rusia, Asuransi Bisa Jadi Senjata Keuangan Uni Eropa Berikutnya

Melawan Rusia, Asuransi Bisa Jadi Senjata Keuangan Uni Eropa Berikutnya

Ekonomi | sindonews | Senin, 9 Mei 2022 - 06:16
share

BRUSELLS - Asuransi bisa menjadi senjata keuangan berikutnya yang dikerahkan oleh Uni Eropa (UE) untuk melawan Rusia. Para pejabat Uni Eropa telah mengusulkan, larangan mengasuransikan kapal-kapal yang membawa minyak Rusia .

Hal ini menjadi sebuah langkah yang bertujuan memblokir akses Rusia ke pasar minyak global dan mencegah mereka mendapatkan pendapatan untuk mendanai invasi militernya ke Ukraina .

"Akibatnya, itu akan menjadi penghalang yang sangat kuat untuk mengekspor minyak mentah Rusia," kata Kepala eksekutif Frontline Ltd., Lars Barstad yang memiliki salah satu armada kapal tanker terbesar di dunia.

Barstad mengatakan, kapal-kapalnya tidak membawa minyak jika Frontline tidak dapat memastikan kapal mereka aman terhadap bahaya seperti kerusakan lingkungan. Pemilik kapal mengaku mereka tidak akan membawa minyak mentah jika tidak dapat mengasuransikan kapal dari risiko kerusakan lingkungan.

Seperti diketahui pendapatan minyak dan gas menyumbang 45% dari anggaran pemerintah federal Rusia pada tahun 2021, menurut Badan Energi Internasional. Minyak mentah Rusia terus mengalir meskipun dengan tantangan yang semakin berat sejak Moskow menginvasi Ukraina.

Larangan asuransi bakal menjadi bagian dari gelombang pembatasan keenam yang sedang dipersiapkan para pejabat Uni Eropa terhadap Rusia. Termasuk embargo impor minyak Rusia oleh kawasan Eropa pada akhir tahun.

Embargo yang diterapkan Eropa akan memotong Rusia dari apa yang secara historis menjadi pasar ekspor terbesar untuk minyaknya. Sanksi terhadap asuransi akan menghambat ekspor ke pembeli di Asia, maupun tempat lain karena perusahaan-perusahaan Eropa mengasuransikan sebagian besar perdagangan minyak dunia.

Dilansir Wall Street Journal, taktik serupa pernah digunakan secara efektif oleh Eropa satu dekade lalu untuk membatasi ekspor minyak Iran sebagai bagian dari upaya untuk memaksa Teheran bernegosiasi tentang program nuklirnya.

Sementara itu proposal asuransi telah melalui negosiasi keras di antara negara-negara anggota UE, yang semuanya harus menandatanganinya untuk melanjutkan.

Yunani, Siprus dan Malta serta negara-negara pelayaran besar mengemukakan soal adanya kekhawatiran. Sejumlah pemilik kapal Yunani memiliki kontrak dengan perusahaan minyak besar seperti Chevron Corp dan Shell PLC untuk memindahkan minyak mentah Rusia ke kliennya di China dan India.

Dalam kekhawatiran mereka, Komisi Eropa menawarkan rancangan baru proposal sanksi pada hari Jumat, menyarankan untuk memperpanjang periode sebelum tindakan berlaku yakni dari satu bulan menjadi tiga bulan.

Para diplomat mengatakan, Brussels dan anggota blok yang lebih besar, seperti Jerman juga telah berjanji untuk melakukan diskusi di antara G7 untuk mendapatkan komitmen dari Jepang, Kanada dan AS (Amerika Serikat) agar tidak melemahkan perusahaan pelayaran Yunani, Siprus dan Malta.

Jerman memegang kursi kepresidenan G-7 tahun ini. Itu bisa cukup untuk memenangkan dukungan terkait larangan asuransi, kata para diplomat.

Topik Menarik