Traveloka Tanam 40.000 Bibit Bakau di Bali

Traveloka Tanam 40.000 Bibit Bakau di Bali

Ekonomi | wartaekonomi | Jum'at, 25 Maret 2022 - 02:17
share

Traveloka, lifestyle superapp di Asia Tenggara, hari inimeluncurkan inisiatif berkelanjutan bertajuk #PahlawanPohon, bekerja sama dengan WorldResources Institute (WRI) Indonesia, Mangrove Nusantara (MATA), dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), serta Pemerintah Provinsidan Pemerintah Daerah Bali.

Inisiatif #PahlawanPohon ini merupakan bagian dari komitmenTraveloka untuk mendukung agenda pemerintah dalam pengembangan pariwisata domestikyang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Melanjutkan inisiatif penanaman bibit bakau yang sebelumnya digelar di Mandalika, NusaTenggara Barat, kini melalui Program #PahlawanPohon Traveloka menginisiasi penanaman40.000 bibit bakau dengan area tanam seluas 12,5 hektar di Hutan Mangrove di KecamatanGerokgak.

Inisiatif ini sejalan dengan strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahananiklim yang ditargetkan pemerintah untuk tercapai pada 2050. Hasil penanaman bakau inidiharapkan mampu mengurangi hingga 4,45 juta kilogram emisi karbon dioksida (CO2).

Berdasarkan riset yang dirilis WRI tahun 2020, 1 pohon bakau mampu menyerap 100kilogram karbon dioksida (CO2).

Jumlah ini setara emisi karbon yang dihasilkan dari 400 kmperjalanan dengan mobil, 1.160 km perjalanan dengan motor, atau penggunaan pendinginruangan (AC) selama 3 hari (72 jam). Selain menjadi langkah efektif untuk menekan emisi karbon, penanaman bakau juga dapat mendorong pelestarian ekowisata danmengembangkan pariwisata berkelanjutan.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan, konseppariwisata berkelanjutan merupakan salah satu fokus utama pemerintah untuk memastikanpengembangan pariwisata secara bertanggung jawab dengan tetap memerhatikan danmemelihara keberlangsungan ekosistem lingkungan.

Selain itu, pariwisata berkelanjutanjuga bermanfaat untuk menyerap banyak tenaga kerja, sehingga mendorong ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya kerjasama antara pelaku sektor industri dan pemerintah untuk meningkatkan kebangkitanpariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Bali, mengatakan, Kabupaten Bulelengmerupakan salah satu kawasan hutan bakau yang menjadi cagar budaya alam di Pulau Bali.

Ekosistem bakau tidak hanya dapat menyerap emisi karbon, namun juga menjadi sumberpendapatan bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, Hutan Mangrove di Kecamatan Gerokgakjuga memiliki potensi ekowisata begitu besar yang diharapkan dapat mendorong pemulihanpariwisata Bali. Kami sangat mendukung inisiatif yang dilakukan Traveloka dan mengajakseluruh masyarakat untuk bersama-sama memelihara ekosistem pariwisata kita.

Selain menanam bibit bakau, Traveloka juga turut memberdayakan masyarakat yang tinggaldi sekitar Hutan Mangrove di Kecamatan Gerokgak untuk ikut serta dalam pemeliharaan(penyiangan, penyulaman, penjarangan) kelestarian bakau.

Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan Mangrove Nusantara (MATA), organisasi non-pemerintah yang bergerakdibidang konservasi wilayah pesisir, khususnya di kawasan mangrove di Indonesia.

Tidakhanya itu, Traveloka juga mengajak para konsumen untuk turut berpartisipasi dalamprogram ini melalui Group Mission: #PahlawanPohon yang tersedia pada aplikasi Traveloka.

Para konsumen dapat memilih banner #PahlawanPohon di laman utama, kemudian memilihGabung pada Group Mission, menyelesaikan misi, dan mendapatkan sertifikat apresiasi.Albert, Co-Founder Traveloka, mengatakan bahwa Traveloka menyadari bahwa sektorswasta memiliki peran penting untuk mendorong industri pariwisata yang ramah lingkunganserta bertanggung jawab, sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan yangdicanangkan pemerintah.

#PahlawanPohon merupakan salah satu bentuk tanggung jawabkami sebagai perusahaan yang berkomitmen menjalankan prinsip-prinsip berkelanjutanuntuk menjaga pesona ekowisata di tanah air. Kami juga melibatkan pengguna kami yangberjumlah lebih dari 40 juta orang untuk turut memelihara destinasi wisata melalui programini, ujar Albert.

Almo Pradana, Deputi Direktur Bidang Iklim, Kota, Energi, dan Laut WRI Indonesia,mengatakan, kolaborasi yang baik antar pemerintah, swasta, dan publik dapatmemberikan kontribusi nyata terwujudnya kelestarian lingkungan yang berkelanjutan,termasuk pengurangan emisi karbon di Indonesia.

Program Penanaman Bakau bersamaTraveloka dengan dukungan Kemenparekraf, KLHK, dan pemerintah setempat tidak hanyamemberikan dampak positif bagi lingkungan, tapi juga mendukung keberlangsungankehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, khususnya di kawasan Kabupaten Buleleng.

Selain itu, Albert menambahkan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesiamemiliki banyak keindahan alam yang unik dan menarik, salah satunya yaitu di KabupatenBuleleng, Bali.

Untuk menjaga kelestariannya sembari memberikan kontribusi positifterhadap lingkungan, diperlukan upaya ekstra dan keterlibatan berbagai pihak agardestinasi wisata Indonesia dapat terus dinikmati oleh generasi masa mendatang.

Topik Menarik