Sri Mulyani Sebut Lonjakan Inflasi di Negara Maju Ancam Proses Pemulihan Ekonomi RI

Sri Mulyani Sebut Lonjakan Inflasi di Negara Maju Ancam Proses Pemulihan Ekonomi RI

Ekonomi | inewsid | Rabu, 16 Februari 2022 - 21:41
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut, saat ini lonjakan inflasi seperti yang terjadi pada negara maju masih menjadi ancaman terhadap proses pemulihan ekonomi di Indonesia. Dia mencontohkan inflasi di Amerika Serikat (AS) pada Februari ini masih di angka 7,5 persen.

Sri Mulyani menyebut, tingginya inflasi di AS akan mendorong kenaikan suku bunga serta pengetatan likuiditas.

"Tentu ini akan memberikan dampak spillover atau rambatan yang harus diwaspadai, ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Rabu (16/2/2022).

Sri Mulyani menambahkan, kebijakan AS yang kemungkinan akan menaikan suku bunga juga akan berpengaruh terhadap capital flow yang akan mengalami pengaruh negatif.

"Juga dari sisi yield atau imbal hasil dari surat berharga, yang tentu akan mendorong dalam hal ini biaya untuk surat utang negara," kata dia.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini negara-negara emerging juga mengalami peningkatan inflasi. Misalnya, Argentina inflasinya mencapai 50 persen, Turki 48 persen, Brazil 10,4 persen, Rusia 8,7 persen, dan Mexico 7,1 persen.

Menurutnya, kenaikan tersebut akan mengancam proses pemulihan ekonomi di Indonesia sebab akan berpengaruh pada menurunnya daya beli masyarakat.

"Kenaikan inflasi yang tinggi tentu akan bisa mengancam proses pemulihan ekonomi karena daya beli masyarakat tentu akan tergerus, ini yang harus diwaspadai," ucap Sri Mulyani

Di 2023, Sri Mulyani menyampaikan bahwa postur APBN akan kembali mengikuti sebelum terjadinya pandemi covid 19. "Untuk 2023 postur APBN akan kembali mengikuti seperti sebelum terjadinya pandemi, yaitu kembali pada postur defisit dibawah 3 persen," tuturnya.

Topik Menarik