Kemenhub Ungkap Transportasi Darat Milik Negara Tergerus Oleh Ojol

Kemenhub Ungkap Transportasi Darat Milik Negara Tergerus Oleh Ojol

Ekonomi | inewsid | Jum'at, 4 Februari 2022 - 20:54
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan ekosistem transportasi darat milik negara semakin tergerus oleh transportasi swasta, terutama ojek online (ojol) dan taksi online.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan transportasi umum milik negara yang paling terdampak oleh ojol dan taksi online adalah Bus Damri.

"Sekarang penumpang angkutan Bus Damri semakin lama semakin menurun, karena banyak penumpang yang beralih ke ojol dan taksi online yang sebenarnya ilegal. Kalau angkutan laut cenderung aman. Kenapa? Karena tidak ada angkutan very ilegal kan?" ujar Budi Setiyadi, di Jakarta, Jumat (4/2/2022).

Dia mengungkapkan, pemerintah terus berupaya memperkuat ekosistem transportasi darat melalui pembangunan sejumlah infrastruktur fisik, seperti pembangunan terminal Bus di sejumlah daerah. Namun begitu, ekosistem Bus justru landai dan tidak mengalami perubahan signifikan.

"Kami sekarang sudah membangun beberapa terminal di daerah, tapi begitu kita bagun, kita bagusin ekosistem bus nya tidak naik naik, padahal pembangunan infrastruktur fisik untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat," kata Budi Setiyadi.

Menurut dia, peningkatan jumlah kendaraan pribadi pun ikut menggerus transportasi darat khususnya angkutan bus. Sebab utamanya karena ada perubahan perilaku masyarakat terhadap penggunaan transportasi.

Dia mencontohkan, pembangunan jalan tol yang masif dilakukan Presiden Joko (Jokowi) membuat masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada transportasi umum milik pemerintah.

"Tapi sekarang sudah terjadi perubahan perilaku masyarakat terhadap angkutan darat ini. Bahkan, adanya pembangunan jalan tol yang dibangun oleh Presiden kita dengan masif di beberapa tempat, ada beberapa perilaku yang beda sekali di masyarakat, dari Surabaya ke Semarang dengan menggunakan kendaraan pribadi hanya beberapa jam sampai di sana," tutur Budi Setiyadi.

Dia pun mewanti-wanti transportasi milik swasta dan kendaraan pribadi menurunkan aspek pelayanan yang sudah diberikan negara.

"Kami tadi rapat dengan Pak Menteri (Budi Karya) beliau juga menyampaikan keprihatinan yang kita harus bergerak seperti apa ini," ungkap Budi Setiyadi.

Topik Menarik