BUMN Harus Terdepan dalam Dekarbonisasi

BUMN Harus Terdepan dalam Dekarbonisasi

Ekonomi | koran-jakarta.com | Jum'at, 4 Februari 2022 - 08:44
share

JAKARTA - Kementerian BUMN menginstruksikan perusahaan berpelat merah menjadi pihak terdepan dalam upaya dekarbonisasi. BUMN harus mulai meninggalkan energi kotor demi merealisasikan Nationally Determined Contribution (NDC).

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menegaskan pihaknya sangat serius menjadi pionir dan role model dalam penerapan dekarbonisasi. Pada 2021, lanjutnya, kementerian melakukan beberapa inisiatif, termasuk memiliki Project Management Office (PMO) khusus yang mengkoordinasikan sinergi beberapa BUMN.

"Karena di satu sisi merupakan BUMN penghasil/ produsen emisi dan di satu sisi memberikan Nature Based Climate Solutions khususnya dalam hal ini adalah Perhutani dan PTPN," katanya dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) Dekarbonisasi BUMN di Jakarta, Rabu (2/2).

Pahala menambahkan dalam PMO 2021, pihaknya berinisiatif menurunkan emisi secara end to end , terutama melalui efisiensi energy dan transisi ke energi yang ramah lingkungan. Selain itu, kementerian juga mengidentifikasi pengembangan usaha line of business yang mungkin akan bisa menjadi pendorong untuk menurunkan emisi.

"Kita telah mengembangkan green industry cluster , mengembangkan giotermal energi baru terbarukan. Hal ini merupakan inisiatif-inisiatif yang sudah kita identifikasi dan kita sudah mulai melakukan perhitungan kira-kira emisi yang dihasilkan oleh masing-masing BUMN seperti apa dan bagaimana bisa mengkontribusikan kepada komitmen Indonesia untuk bisa menurunkan emisi sebesar 29 persen di tahun 2030 nanti yang tentunya kedepan perlu dilakukan verifikasi dan validasi," terangnya.

Upaya Serius

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendiarti menyampaikan Indonesia berkomitmen untuk serius mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). RI juga menyerahkan target pengurangan emisi GRK sebesar 29 persen dengan upaya sendiri atau 41 persen dengan dukungan internasional kepada UNFCCC.

"Penandatanganan MoU ini merupakan dukungan dari BUMN dan juga sebuah terobosan bagi perekonomian bangsa untuk mendukung pencapaian komitmen Indonesia. Kita tahu bahwa BUMN merupakan penggerak perekonomian bangsa dan khususnya dalam pembangunan nasional yang arahnya berkelanjutan serta dekarbonisasi BUMN juga berperan dalam kompetisi di perdagangan global," jelasnya.

Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro mengucapkan, Perum Perhutani sebagai BUMN yang bergerak di bidang kehutanan akan mendukung program Pemerintah dan berperan untuk mengurangi dekarbonasi di kawasan hutan Indonesia. "Sesuai dengan mandat Kementerian BUMN bahwa Perum Perhutani akan berfokus untuk berupaya mengurangi karbon sehingga target pemerintah Indonesia dalam penurunan emisi GRK sebesar 29 persen dapat tercapai," terangnya.

Topik Menarik