Integrasikan Sistem Pelabuhan, Menko Luhut: Indonesia Jangan Jadi Feeder

Integrasikan Sistem Pelabuhan, Menko Luhut: Indonesia Jangan Jadi Feeder

Ekonomi | inewsid | Kamis, 27 Januari 2022 - 09:13
share

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah terus berupaya mengintegrasikan sistem pelabuhan melalui Indonesia National Single Window (INSW). Hal itu, akan mendorong hilirisasi dan efisiensi industri logistik, sehingga Indonesia tidak menjadi pengumpan atau feeder negara lain.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah tak ingin Indonesia mengeluarkan biaya logistik yang cukup tinggi karena terus menjadi feeder dalam sistem pelabuhan dan industri logistik.

Terkait dengan itu, pemerintah akan mengintegrasikan sistem pelabuhan di seluruh Indonesia secara digital melalui INSW, sehingga Indonesia dapat menjadi negara direct call dalam sistem pelabuhan dan industri logistik dunia.

Kemarin saya dari Batam, kami itu akan bikin satu sistem pelabuhan nanti terintegrasi. Jadi kita itu jangan jadi feeder atas negara lain kita itu harus bisa menjadi dirrect call. Karena selama ini kita jadi feeder, itu cost (logistik) kita naik. Jadi sekarang kita bikin, masuk ke dalam National Single Window itu, digitalize, kata Menko Luhut, dalam webinar virtual, dikutip Kamis (27/1/2022).

Dia mengungkapkan, dengan sistem pelabuhan yang terintegrasi secara digital, pelaku logisitik dapat menghemat biaya sebesar 30 persen.

"Untuk sekadar diketahui, kita ini dari Indonesia hampir 18 juta TEUs setahun, mungkin lebih sekarang. Itu rata-rata kita jadi feeder saja pada negara tetangga. Jadi negara tetangga menikmati, cost (logistik) kita yang naik," ujar Menko Luhut.

Dengan sistem pelabuhan yang terintegrasi, lanjutnya, pemerintah Indonesia siap mendorong hilirisasi dan efisiensi industri logistik dan angkutan laut, sehingga dapat berperan sebagai direct call.

"Sekarang kita mau direct call saja langsung ke final destination, itu akan murah bagi Indonesia menyangkut industri hilirisasi," tutur Menko Luhut.

Topik Menarik