4 Mekanisme Kebun Sawit Mampu Kurangi Ketimpangan Pendapatan Pedesaan

4 Mekanisme Kebun Sawit Mampu Kurangi Ketimpangan Pendapatan Pedesaan

Ekonomi | wartaekonomi | Jum'at, 21 Januari 2022 - 11:49
share

Kehadiran perkebunan kelapa sawit dapat mengurangi ketimpangan pendapatan di kawasan pedesaan sentra sawit. Melansir laporan PASPI, Jumat (21/1/2022), terdapat empat mekanisme terjadinya pengurangan ketimpangan pendapatan akibat berkembangnya kebun sawit.

Pertama , kebun sawit banyak dimiliki keluarga petani di pedesaan. Secara nasional, sekitar 41 persen kebun sawit nasional merupakan kebun sawit rakyat. Bahkan, di Provinsi Riau sebagai produsen sawit terbesar di Indonesia, sekitar 61 persen kebun sawit Riau merupakan kebun sawit rakyat.

Kedua , kebun sawit merupakan sektor ekonomi yang padat karya dan akomodatif terhadap kualitas tenaga kerja pedesaan. Mulai dari tenaga kerja yang tidak tamat Sekolah Dasar hingga lulusan Perguruan Tinggi memperoleh tempat di kebun sawit. Dengan begitu, penduduk yang tidak memiliki kebun sawit juga dapat berperan sebagai karyawan kebun sawit.

Ketiga , kebun sawit memerlukan input berupa barang modal (pupuk, alat-alat perkebunan, alat tulis kantor,) maupun jasa (keuangan/kredit, jasa angkutan) yang cukup besar sehingga dengan berkembangnya kebun sawit, mereka yang bekerja pada usaha supplier barang modal/jasa tersebut juga ikut berkembang.

Keempat , penduduk yang terlibat sebagai pemilik kebun, karyawan, dan supplier kebun merupakan pasar bagi produksi bahan pangan yang dihasilkan di sekitar kebun sawit. Tidak hanya itu, juga menjadi pasar bagi berbagai produk non pangan yang dihasilkan dari perkotaan.

"Melalui keempat mekanisme tersebut, banyak masyarakat di kawasan pedesaan yang ikut menikmati manfaat langsung dan tak langsung dari berkembangnya kebun sawit," catat laporan PASPI.

Topik Menarik