Jawab Kekhawatiran Ortu Milenial dan Gen Z, Baby Huki dan Nikita Willy Usung Smart Parenting

Jawab Kekhawatiran Ortu Milenial dan Gen Z, Baby Huki dan Nikita Willy Usung Smart Parenting

Gaya Hidup | depok.inews.id | Kamis, 8 Februari 2024 - 16:12
share

JAKARTA, iNewsDepok.id - Hasil survei Deloitte Global Millennial tahun 2020, tingkat stres orangtua Milenial mencapai 45, sementara orang tua Gen Z mencapai 53. Fakta ini menyoroti urgensi pola pengasuhan anak, khususnya di era digital.

Menjawab kekhawatiran tersebut, Baby HUKI, produk perlengkapan bayi dari PT. Ikapharmindo Putramas Tbk., gandeng Nikita Willy sebagai Brand Ambassador untuk membawa konsep pola asuh pintar (smart parenting), praktik yang bisa diadopsi oleh orangtua, dimana mendidik anak dengan pengetahuan modern dan menerapkan interaksi positif antara orangtua dan si Kecil, guna menciptakan keluarga yang bahagia.

Dalam sambutannya di acara Konferensi Pers - Baby HUKI Hadirkan Nikita Willy sebagai Brand Ambassador, Kombinasi Smart Parenting untuk Orangtua Milenial dan Gen Z pada Rabu, 7 Februari 2024 di Habitate Jakarta, Jl. Setia Budi Utara Raya No.5, Jakarta Selatan, Direktur Utama PT. lkapharmindo Putramas Tbk., Dr. dr. Kartono MM, mengungkap beberapa faktor yang bisa membuat orangtua stres. "Salah satunya adalah kesalahan dalam memilih produk untuk bayi," cetus Kartono.

"Kami percaya ASI eksklusif dapat mencegah stunting. Namun terkadang ada suatu keadaan dimana tidak mudah bagi ibu untuk ASI eksklusif. Ibu bekerja yang mendapat cuti melahirkan 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah melahirkan, membuatnya hanya bisa full 1,5 bulan saja. Sementara ASI eksklusif harus 6 bulan dan bisa dilanjutkan sampai 24 bulan atau lebih," ujar Kartono.


Direktur Utama PT. lkapharmindo Putramas Tbk., Dr. dr. Kartono MM. Foto: Novi

 

"Hadirnya pompa ASI, botol susu, dan dot dari berbagai merek memang kelihatannya mirip semua. Tak jarang ibu-ibu muda memilih karena menarik atau lebih ekonomis, tapi melupakan fungsionalnya sehingga seringkali tidak sesuai dan senyaman seperti payudara ibu. Itu pertama. Bayi jadi tidak mau. Ini sering jadi dilema, jadi awal ibu-ibu karier berhenti kerja. Padahal bukan bayi yang tidak mau, tapi salah pilih botol dan dot. Kedua, botol susu lebih enak, sehingga saat ibu pulang, bayi tidak mau menyusu pada ibu, ibu jadi stres. Oleh karena itu, kami sediakan yang sesuai. Dengan begitu, kami telah dukung ASI eksklusif, untuk cegah stunting dan ciptakan generasi muda yang kuat dan tangguh sejak dini," ujar Kartono lagi.

Terlebih, di era digital saat ini dimana sebanyak 66 persen New Mothers merupakan generasi Milenial (28-43 tahun) dan Gen Z (18-27 tahun). Tentu akan menghadapi tantangan yang begitu kompleks dalam mengasuh si Kecil karena banyaknya informasi yang mudah didapat di media sosial.  

Oleh karena itu, lanjut Franciska Puspa Julia, General Manager Sales Marketing Baby HUKI, melalui konsep pola asuh pintar (smart parenting), mereka berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, tidak hanya memenuhi kebutuhan praktis dalam pola pengasuhan si Kecil, tetapi juga memberikan perlindungan dan rasa aman pada si Kecil. 

"Dengan rangkaian produk berkualitas yang telah melalui uji klinis, memenuhi standar orthodontic, dan menjadi satu-satunya botol susu yang mendapatkan sertifikasi halal di Indonesia, sehingga Bunda dapat lebih tenang dan yakin dalam memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang optimal si Kecil. Hal ini diharapkan dapat membuat Bunda dan si Kecil bahagia,” ucap Franciska.

 

Berbicara mengenai pola asuh, Praktisi Psikologi Anak Usia Dini, Aninda S.Psi, M.Psi.T. memaparkan bahwa praktik pola asuh pintar (smart parenting) memiliki manfaat psikologis yang signifikan. 

"Contohnya pada saat menyusui. Proses menyusui ada momen yang intens, yang melibatkan keterikatan emosional antara Bunda dan si Kecil. Di momen tersebut Bunda bisa sambil berdongeng, memperkenalkan benda di sekitarnya, mengenal tanaman atau hewan. Untuk itu, penting bagi Bunda memahami dan mengelola emosi dengan baik, merespons dengan tenang, sehingga terjalin interaksi positif di setiap momen perawatan. Selain itu, menjadi smart parenting bisa diwujudkan dengan mendengarkan dan memahami perasaan si Kecil, memberikan dukungan positif, serta menjalani self-care. Langkah-langkah ini menjadi kunci untuk menciptakan kebahagiaan, bukan hanya bagi si Kecil, tetapi juga bagi sang Bunda. Dengan merawat diri dan memberi waktu untuk diri sendiri, orangtua dapat mencapai keseimbangan optimal antara peran sebagai orangtua dan kebutuhan individu mereka,” tutur Aninda.

Mendukung konsep pola asuh pintar (smart parenting), Baby HUKI menghadirkan Bunda inspiratif, seorang public figure dan Ibu muda yaitu Nikita Willy bersama si Kecil, baby Issa sebagai Brand Ambassador Baby HUKI. Menjadi kombinasi yang tepat sebagai representasi smart parenting dalam membantu orangtua memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang optimal si Kecil.

“Sebagai Bunda yang aktif, Nikita Willy menjadi inspirasi dalam menerapkan pola pengasuhan modern yang pintar. Ini sejalan dengan visi kami untuk memberikan solusi kepada para Bunda muda yang mungkin sering mengalami stres dan cemas dalam menghadapi paparan informasi di media sosial, serta terkadang terpengaruh oleh mitos atau culture seputar pola asuh si Kecil. Dengan desain botol susu yang lucu dan edukatif, seperti karakter seri hewan pintar dan seri dongeng, kami berharap dapat membantu Bunda menikmati momen menyenangkan saat menyusui sambil berdongeng dengan si Kecil. Semoga kehadiran Nikita Willy dan baby Issa dapat menjadi inspirasi para orangtua untuk menerapkan pola asuh pintar (smart parenting), menciptakan kebahagiaan tidak hanya bagi si Kecil, tetapi juga untuk Bunda,” terang Marketing Manager Baby HUKI, Risa Trisanti.


Melalui smart parenting, Baby HUKI berkomitmen memberikan yang terbaik, tidak hanya memenuhi kebutuhan praktis dalam pola pengasuhan, tetapi juga memberikan perlindungan dan rasa aman pada si Kecil. Foto: Ist

 

Berbagi pengalamannya, Nikita Willy mengaku kalau ia juga dulu awalnya sempat merasakan stres sebelum menemukan rutinitas yang pas, baik untuk dirinya, suami maupun si Kecil.

"Sebelum nemu rutinitas yang pas untuk bertiga, saya juga sempat stres, tidak punya waktu untuk diri sendiri. Ketika sudah menemukan konsistensi, jadi mudah. Sebelum anak dan suami bangun, saya biasanya olahraga dulu jalan di treadmill, lalu mandi air dingin, badan jadi segar dan ready untuk mengerjakan segala aktivitas. Biasanya kalau ada kerjaan, saya lakukan pas Issa tidur siang. Saya juga biasakan paling lambat jam 8 malam Issa sudah tidur. Setelah itu saya bisa lakukan me time sendiri atau sama suami. Setelah jadi ibu, saya sadar kalau me time itu tak harus mahal, sekadar scroll TikTok saja sudah bisa jadi me time saya," ungkap Nikita.

Sebagai wujud nyata dari dedikasi Baby HUKI dalam mendukung perkembangan optimal si Kecil dan memperkuat keterlibatan dalam membangun keluarga Indonesia yang berkualitas. Di sepanjang tahun 2024, Baby HUKI berkomitmen untuk melaksanakan program CSR dengan memberikan bantuan perbaikan di sejumlah titik posyandu yang berada di wilayah Jawa Barat.

Topik Menarik