Wacana Pasangkan Prabowo Dengan Ganjar Sudah Kandas Hendrawan Supratikno Kita Tidak Perlu Memelihara Ilusi

Wacana Pasangkan Prabowo Dengan Ganjar Sudah Kandas Hendrawan Supratikno Kita Tidak Perlu Memelihara Ilusi

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 3 Oktober 2023 - 00:03
share

Wacana duet Prabowo-Ganjar, atau Ganjar-Prabowo, sebagai calon presiden (Capres)-calon wakil presiden (Cawapres), sepertinya sudah berakhir.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku melongo mendengar wacana tentang duet itu.

Dalam sambutannya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Megawati mengaku bingung menghadapi wacana tersebut.

Di media tiba-tiba dibilang begini, \'ya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi Presiden. Pak Ganjar jadi Wakil Presiden. Aku di rumah melongo wae, kata Megawati, Minggu (1/10).

Mega pun mempertanyakan, ini yang ngomong siapa. Aku yang Ketua Umum, malah nggak ngerti, lanjutnya.

Megawati pun meminta para kadernya untuk tidak mendengarkan isu tersebut. Dia lantas bertanya kepada para kader PDIP, apakah setuju duet tersebut.

Coba, wes nggak usah didengerin. Kok enak banget gitu lho, nggatuk-nggatukken. Lha kamu mau nggak? tanya Megawati. Nggak, jawab para kader PDIP.

Wacana tentang Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo, muncul belakangan ini. Wacana tersebut, berhembus berbarengan dengan isu hanya ada dua poros pada Pilpres 2024.

Menurut politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno, wacana itu sudah berakhir, sejalan dengan pernyataan Megawati tersebut.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi, Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak pernah membahas wacana itu. Pasalnya, Prabowo dan Ganjar, sudah diusung sebagai Capres oleh koalisinya masing-masing.

Berikut wawancara selengkapnya dengan Hendrawan Supratikno mengenai hal ini.

Apakah wacana duet Prabowo- Ganjar, atau Ganjar-Prabowo akan bangkit lagi?

Wacana ini sudah berakhir, dengan pernyataan yang jelas dan tegas dari Ketum PDIP. Dengan demikian, kita tak perlu memperpanjang spekulasi dan memelihara ilusi kontestasi yang sempat ramai dipergunjingkan itu.

Kenapa Anda menilai, duet itu ilusi?

Sesungguhnya, berdasarkan logika, spekulasi tersebut, dari awal agak aneh. Argumen yang dibangun, partai-partai pendukung poros Ganjar dan poros Prabowo, semua ada dalam Kabinet Jokowi.

Sudah terbukti bisa bekerja sama, dan menghasilkan tingkat kesukaan masyarakat yang tinggi, mengapa tidak dilanjutkan saja.

Kalau begitu, apa persoalannya?

Ini pragmatisme politik elektoral. Namun kita tahu, politik bukan hanya soal kalkulasi suara. Ruh politik adalah konsistensi sikap terhadap nila-nilai kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan.

Apa kelebihan Ganjar?

Ganjar lahir dari proses politik yang panjang. Pencalonannya melalui pengamatan yang panjang, dari kehidupan pribadi dan keluarganya, sampai komitmen ideologisnya.

Orientasi yang dibangun adalah satu garis lurus, senapas dengan komitmen kepemimpinan Presiden Soekarno, Presiden Megawati dan Presiden Jokowi.

Duet yang ideal itu seperti apa?

Kami menghargai proses politik yang terjadi dalam penentuan bakal Capres dan Cawapres dari poros-poros yang ada. Tokoh-tokoh yang dimunculkan, pasti didukung pertimbangan-pertimbangan yang matang. Tidak mudah membangun paslon yang ideal dari semua sisi.

Bagaimana dengan pendamping Ganjar?

Siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar, sedang digodog secara intensif. Bu Puan Maharani dan Pak Sekjen sudah menyampaikan sejumlah info tentang hal tersebut. Kami bersabar saja, karena waktunya sudah semakin dekat. NNM

Topik Menarik