Biodata dan Agama Hokky Caraka, Pemain Timnas Indonesia yang Ingin Bermain di Klub Sepak Bola Luar Negeri

JAKARTA, iNews.id - Biodata dan agama Hokky Caraka mampu menarik perhatian para pencinta sepak bola Tanah Air. Bagaimana tidak bomber muda PSS Sleman itu kembali masuk Timnas Indonesia U-23 yang akan melakoni Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.

Sebelumnya nama Hokky tidak diikutsertakan oleh pelatih Indra Sjafri di SEA Games 2023. Terakhir kali ia membela skuad Garuda Muda pada laga persahabatan kontra Lebanon U-23 pada 16 April 2023.

Selain itu Hokky sempat masuk skuad Timnas Indonesia U-20 kala berlaga di Piala Asia U-20 2023. Namun sayang pada ajang sepak bola yang dihelat di Uzbekistan itu skuad asuhan Shin Tae-yong harus gagal lolos ke babak perempat final usai berakhir di peringkat ke-3 Grup A dengan meraup 4 poin.

Selain Hokky, pelatih Shin Tae-yong turut memanggil lima penyerang yang akan tampil di laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 kontra Turkmenistan yakni Rafael Struick, Titan Agung, Witan Sulaeman, Jeam Kelly Sroyer dan Ramadhan Sananta.

Biodata dan Agama Hokky Caraka

Hokky Caraka Bintang Brilliant lahir di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 21 Agustus 2004. Pemain berusia 19 tahun ini adalah anak dari pasangan Ribut Budi Suryono dan Dwi Endang.

Hingga saat ini belum diketahui agama yang dianut oleh Hokky. Sebab penyerang bertinggi 1,86 m ini tidak pernah mengunggah foto kegiatan ibadahnya di akun Instagram pribadinya.

Perjalanan Karier Hokky Caraka di Level Klub

Melansir transfermarkt, Kamis (7/9/2023) Hokky Caraka tercatat sempat menimba ilmu si kulit bundar di SSB Handayani. Sekolah sepak bola tersebut merupakan SSB yang berada di kampung halaman sang pemain yakni Gunungkidul.

Kemudian, Hokky Caraka sempat main di klub amatir Persopi Piyungan sebelum akhirnya main di tim muda PSS Sleman U-16 pada tahun 2020.

Tidak disangka di tahun yang sama Hokky mendapatkan kesempatan main di skuad Garuda Select Season 3 asuhan Dennis Wise. Perlu diketahui Dennis merupakan legenda Chelsea dan sempat melatih Leeds United.

Saat memperkuat Garuda Select Season 3 dan melawan tim junior klub Liga Inggris, Hokky berhasil mengemas 5 gol. Rupanya penampilannya di saat itu disukai oleh pelatih Dennis yang membuat sang pemain dapat bermain di Garuda Select Season 4.
Uniknya Hokky tidak langsung ditempatkan di posisi penyerang.

Pada awalnya pemain bernomor punggung 80 di PSS Sleman itu berposisi sebagai bek. Berkat kejelian sang pelatih akhirnya ia pindah menjadi striker dan mampu menjadi mesin gol Garuda Select Season 4.

Bersama tim Garuda Select Season 4 Hokky tampil trengginas dan mampu mencetak 14 gol. Setelah pulang dari Inggris penyerang muda asal Gunungkidul itu masuk skuad PSS Sleman U-18 tepatnya pada tahun 2021.

Hokky melakoni laga debut profesionalnya di PSS Sleman pada musim 2021-2022 tepatnya di laga melawan Madura United. Di laga yang berakhir kekalahan untuk skuad Elang Jawa 1-0 itu ia main selama 31 menit usai menggantikan Arsyad Yusgiantoro pada menit ke-59.

Hokky kembali bermain di PSS Sleman pada musim berikutnya. Namun pada musim keduanya itu ia tidak mampu menyarangkan satu gol pun dari 11 penampilannya di Liga 1.

Tercatat Hokky jarang tampil di PSS Sleman pada musim 2022-2023. Sebab jebolan SSB Handayani itu lebih sering dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia muda yang berlaga di berbagai ajang internasional seperti Piala AFF U-19 2022, Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 dan tentu saja Piala Asia U-20 2023.

Karier Hokky Caraka di Timnas Indonesia

Nama Hokky Caraka mulai dikenal banyak orang saat ia berhasil mencetak quattrick alias empat gol di laga Grup A Piala AFF U-19 2022 kontra Brunei. Namun di ajang dua tahunan itu skuad asuhan Bima Sakti gagal melangkah ke babak semifinal usai berakhir di peringkat ke-3 dengan catatan 8 poin.

Dia mampu mengemas empat gol hampir saja menjadi top skor Piala AFF U-19 2022 andai Nguyen Quoc Viet tidak mencetak satu gol di laga perebutan juara ketiga, Vietnam vs Thailand.

Hokky Caraka masuk Timnas Indonesia U-20 yang berlaga di Piala Asia U-20 2023. Pada laga penyisihan Grup A kontra Suriah ia berhasil menyarangkan satu gol pada menit ke-35 usai meneruskan umpan yang dilepaskan Hugo Samir.

Akan tetapi skuad asuhan Shin Tae-yong gagal lolos ke babak perempat final lantaran hanya mampu menempati peringkat ke-3 klasemen Grup A dengan raihan 4 poin hasil dari satu kali menang, satu kali seri dan satu kali kalah.

Disebut jika Hokky sempat mendapatkan penawaran bermain di luar negeri dari Direktur Garuda Select, Dennis Wise. Keduanya saling bertemu saat menyaksikan laga Timnas Indonesia vs Vietnam di laga pamungkas Grup A Piala AFF U-16 2022.

Pelatih Dennis ingin membawa Hokky Caraka ke Liga Yunani. Namun produk akademi PSS Sleman itu menolak penawaran dari mantan pelatihnya di Garuda Select itu dan memilih untuk menghormati kontrak profesionalnya di klubnya saat ini, PSS Sleman.

Menanggapi hal itu, pelatih PSS Sleman pada saat itu, Seto Nurdiantoro mengatakan jika Hokky Caraka masih butuh waktu untuk mempersiapkan segalanya untuk berkarier di luar negeri.

Hokky Caraka pemain muda yang berpotensi, tapi perlu waktu dan proses. Harapan saya, dia terus berusaha dan belajar di PSS. Di sini dia bisa banyak belajar dari para seniornya mengenai dan bagaimana bermain sepakbola, kata Seto dilansir dari laman resmi PSS Sleman, Kamis (7/9/2023).

Mendengar hal itu, keinginan Hokky Caraka bermain di luar negeri sangat tinggi. Tentunya membuat dirinya terus mengasah kemampuannya dalam mengolah di kulit bundar.

Semoga bisa berkembang dalam bermain sepak bola dan berkompetisi di liga luar negeri, ujar Hokky Caraka.

Hokky Caraka Gagal Tampil di Piala Dunia U-20 2023

Hokky merupakan salah satu pemain Timnas Indonesia U-20 yang paling vokal saat Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Indonesia.

Saking kesalnya ia sampai-sampai memberikan kritik pedas terhadap beberapa orang yang dianggap sebagai batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Bahkan, Hokky Caraka menyebut jika tampil di Piala Dunia U-20 2023 merupakan impiannya sejak lama. Ia rela mengorbankan pendidikannya hanya untuk tampil di ajang sepak bola bergengsi kelompok umur tersebut.