Korban Pembunuhan Oknum Paspampres Dinilai Tak Suka Berkelahi

Korban Pembunuhan Oknum Paspampres Dinilai Tak Suka Berkelahi

Nasional | BuddyKu | Senin, 28 Agustus 2023 - 07:29
share

JAKARTA - Sepupu Imam Masykur, korban penculikan, penganiayaan hingga pembunuhan sadis oknum paspampres, Said Sulaiman menyebutkan, korban sejatinya dikenal sebagai pribadi yang baik dan tak suka berkelahi.

"Tak ada cekcok sama sekali, masalah utang piutang juga tak ada. Dia anaknya tak ada macem-macem, tak banyak tingkah, tak ada berantem sama orang, bisa tanya ke warga di lokasi seperti apa korban, baik," ujar Said saat dihubungi, Senin (28/8/2023).

Menurutnya, korban dikenal sebagai pribadi yang baik, khususnya oleh keluarganya, termasuk dimatanya sebagai sepupunya. Korban pun tinggal mengekos di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan tak jauh dari toko kosmetik yang dijaganya itu.

Dia lantas menceritakan awal mula peristiwa penculikan, peganiayaan sadis, hingga pembunuhan yang dialami korban. Saat kejadian, korban sejatinya tengah berada di depan toko kosmetik, mendadak datang satu pelaku langsung masuk begitu saja ke toko korban tersebut.

"Beliau (korban) duduk di luar, dia (pelaku) langsung masuk, tak benar kan, dia (korban) bilang rampok-rampok, disitu kan ada anak-anak depan toko dia jadi langsung dibantuin lah, dipiting, sampai turunlah kawannya begitu ribut-ribut, turun dua orang dari mobil lagi," tuturnya.

Teman pelaku, kata dia, mendadak muncul dari sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari lokasi. Teman pelaku itu lantas berkata pada warga sekitar yang tengah menolong korban kala itu, mereka mengaku sebagai anggota polisi.

"Dia bilang kami dari anggota jangan halangi kami. Lalu orang-orang, warga situ mundur lah di situ kan, Imam langsung diborgol dan dibawa masuk ke mobil orang ini, dibawalah," tuturnya.

Dia menambahkan, disitu dia lantas menerima kabar dari warga jika adik sepupunya itu dipukuli dan dibawa ke dalam mobil. Dia lantas berlari menuju ke lokasi kejadian, hanya saja korban dan pelaku sudah tak ada di lokasi.

"Saya lari cepat-cepat ke sana, tapi dia sudah tak ada lagi, saya telepon hapenya tak aktif. Lalu ada telpon dari dia, dia bilang Bang saya dipukuli, minta tebusan Rp50 juta, lalu saya bilang tak ada duit, kita pun baru musibah saya bilang," katanya.

Dia menambahkan, korban mengaku sudah tak kuat dengan siksaan pelaku hingga akhirnya dia pun mencari-cari pinjaman agar bisa menebus korban. Namun, ternyata pelaku juga sudah sempat menghubungi keluarga korban di Aceh, yang mana pelaku sampai mengirimkan video saat korban dianiaya secara brutal dan biadab hingga mengancam ibu korban mengirimkan uang bila tak ingin anaknya itu dibunuh.

"(Jenazah korban) Sudah dibawa pulang ke Aceh hari Jumat kemarin dan sudah dimakamkan, langsung. Karena kan ditemukan di Karawang, dia dibunuh lalu dibuang ke sungai (sudah beberapa hari)," katanya.

Topik Menarik