Membaca Hasil Survei Koalisi Perubahan Cari Cara Dongkrak Anies

Membaca Hasil Survei Koalisi Perubahan Cari Cara Dongkrak Anies

Nasional | BuddyKu | Rabu, 7 Juni 2023 - 08:03
share

Dalam berbagai survei capres, elektabilitas Anies Baswedan terus merosot. Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKS dan Demokrat pun mencari cara kembali dongkrak elektabilitas Anies.

Warning soal elektabilitas Anies itu diungkap dua lembaga survei; Indikator Politik Indonesia dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Dari survei Indikator Politik Indonesia mencatat, berdasarkan simulasi 18 nama, Prabowo mendapati 25,3 persen, ditempel ketat oleh Ganjar dengan 25,2 persen. Sedangkan Anies hanya 12,5 persen. Survei dilakukan pada 26-30 Mei 2023.

Begitu juga pada simulasi 10 nama capres. Prabowo mendapat 29,1 persen, Ganjar 26,1 persen, dan Anies 13,2 persen. Pada simulasi 3 nama, Ketua Umum Gerindra itu masih menempati posisi pertama dengan 38 persen, disusul Ganjar 34,2 persen, dan Anies hanya 18,9 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, elektabilitas Prabowo melejit sejak Februari. Sementara Ganjar fluktuatif. Berbeda dengan Anies yang terus-terusan turun.

Pada Februari 2023, elektabilitas mantan gubernur DKI Jakarta itu masih 24 persen. Turun jadi 22,2 persen pada April, dan kembali turun menjadi 21,8 persen pada 5 Mei. Terbaru, survei elektabilitas Anies nyungseb menjadi 18,9 persen pada 30 Mei.

Sementara, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei bertajuk Kualitas Popularitas dan Elektabilitas Bacapres di Pemilih Kritis yang dilakukan pada 30-31 Mei 2023 melalui telepon.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, di kalangan pemilih kritis, dukungan pada Ganjar 37,9 persen, Prabowo 33,5 persen, dan Anies hanya 19,2 persen.

Masih ada 9,4 persen yang belum menentukan pilihan, rincinya.

Deni menjelaskan, suara Prabowo dan Ganjar seimbang, selisihnya tidak signifikan secara statistik karena kurang dari dua kali margin of error 3,3 persen (selisih di bawah 6,6 persen) Sementara suara Anies berbeda signifikan dengan kedua bacapres lainnya.

Deni menambahkan, dalam enam bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah. Ini menjadi salah satu alasan mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode ini.

Seperti apa cara Koalisi Perubahan? Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief memandang, cara yang paling instan untuk mendongkrak Anies adalah dengan mendeklarasikan wakilnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus segera mengumumkan pendampingnya, paling lambat bulan ini.

Agar tidak semakin jauh jaraknya, usul Andi, kemarin.

Sebab, jika elektabilitas Anies semakin jauh tertinggal, persaingan akan sangat menyulitkan.

Lagipula, sosok bakal cawapres yang nantinya diumumkan bisa ikut bekerja, dan mendongkrak Anies.

Deputi Bappilu Demokrat, Kamhar Lakumani menambahkan, dengan mengumumkan bakal cawapres, kerja mesin pemenangan lebih maksimal. Baik itu dari koalisi, relawan, dan simpatisan.

Berbeda dengan kondisi sekarang. Mesin pemenangan cenderung wait and see menunggu nama yang diumumkan. Alhasil, jarak terhadap dua bakal capres yang lain terlampau jauh.

Kamhar menganggap, persentase 30 persen tentu sangat mengkhawatirkan dalam simulasi head to head . Namun, masih ada waktu bagi Koalisi Perubahan, khususnya Anies untuk rebound.

Ini selisih yang besar, butuh pendalaman lebih lanjut. Namun, kami optimistis, jika segera diumumkan bacawapres Mas Anies, masih cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan dan membalik keadaan, ulasnya.

Ketua Fraksi NasDem DPR, Robert Rouw mengatakan, cara terbaik untuk memenangkan Pilpres adalah dengan kinerja, struktur partai, dan tentunya koalisi. Tanpa terlalu fokus hitung-hitungan hasil survei.

Menurutnya, hasil survei seperti itu biasa saja. Layaknya hasil survei NasDem pada Pemilu 2019. Namun, hitung-hitungan lembaga survei tak sesuai dengan fakta di lapangan.

Ah kita biasa saja. NasDem juga dari dulu elektabilitasnya enggak lolos threshold. Buktinya kita nomor empat, kata Roberth saat di Kompleks Parlemen, kemarin.

Senada dikatakan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Memang, jarak elektabilitas yang dirilis lembaga survei sangat jauh. Namun, Koalisi Perubahan tidak ingin larut, dan segera mencari cara untuk mendongkrak Anies.

Instrumen yang menguntungkan buat Anies dan Koalisi Perubahan adalah mempertahankan bakal capres yang ada saat ini. Kami sangat bahagia jika maju tiga pasang calon, kata Mardani, tadi malam.

Mardani mengatakan, Koalisi Perubahan siap berkompetisi secara sehat. Ia yakin dukungan ke Anies akan membuahkan keberhasilan. Sehingga cara yang paling tepat adalah rencana yang ditawarkan kepada masyarakat.

Akan ada kontestasi karya dan gagasan. Koali siap berkompetisi dengan paslon lainnya dan yakin menang. Semua putra terbaik bangsa siapapun yang terpilih, pungkasnya.

Topik Menarik