Data Inflasi Mei 2023 Jadi Sentimen IHSG Pekan Depan

Data Inflasi Mei 2023 Jadi Sentimen IHSG Pekan Depan

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 2 Juni 2023 - 12:49
share

JAKARTA - Data inflasi Mei 2023 akan menjadi sentimen Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pekan depan. Laju IHSG pekan depan akan dipengaruhi sejumlah kabar makro pada pekan depan, mulai dari rilis inflasi Indonesia periode Mei 2022, hingga data klaim pengangguran Amerika Serikat.

Pada Senin (5/6), Indonesia akan melaporkan tingkat inflasi periode Mei 2023. Pada bulan sebelumnya, inflasi April mencapai 4,33% year-on-year (yoy), dengan inflasi inti sebesar 2,83% (yoy).

Dari luar negeri, investor juga menantikan data tenaga kerja dan pengangguran di Amerika Serikat untuk melihat seberapa besar dampak suku bunga Federal Reserve terhadap pertumbuhan pekerjaan dan karyawan. Laporan ini sejalan dengan pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan mengumumkan suku bunganya pada pertemuan awal Juni ini.

"Bursa Indonesia libur pada 1 dan 2 Juni 2023. Hal ini turut mempengaruhi sikap hati-hati pelaku pasar. Selama periode tersebut, ECB dijadwalkan mengumumkan sukubunga acuan (1/6) dan AS dijadwalkan merilis data sektor tenaga kerja (2/6)," tulis Phinctraco Sekuritas dalam risetnya, dikutip Jumat (2/6/2023).

Kabar lainnya, sejumlah data makro AS mulai dari trade balance (neraca perdagangan), hingga ISM non-manufacturing PMI turut menyita perhatian pasar. Pelaku pasar juga dinilai masih khawatir ihwal kemungkinan penentangan anggota kongres Amerika Serikat terhadap hasil kesepakatan plafon utang.

"Pasar tentunya cemas jika tidak ada kesepakatan kenaikan batas utang yang akan berdampak pada ekonomi AS," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya.

Adapun spekulasi adanya kenaikan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve juga dinilai membebani pasar. The Fed diprediksi bakal kembali mengerek bunga acuan 25 bps.

Tingkat keyakinan konsumen AS bulan Mei 2023 menunjukkan peningkatan yang melebihi ekspektasi yakni di level 102.3 sementara ekspektasi secara konsensus berada di level 99. Angka ini memberi sinyal bahwa geliat konsumsi masih cukup panas, sehingga ditakutkan menopang kenaikan inflasi.

Inflasi yang tinggi mendorong The Fed untuk lebih hawkish. Peluang kenaikan suku bunga, menurut CME Group via Fedwatch, sebesar 67% kemungkinan The Fed menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 bps pada bulan depan.

Sebelumnya IHSG ditutup melemah 0,05% di 6.633,26 pada Rabu (31/5). Sebanyak 152 saham di zona hijau, 419 melemah, dan 171 lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp33,91 triliun, dari 90,02 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Topik Menarik