Tentara dan Kelompok Paramiliter Sudan Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata demi Kemanusiaan

Tentara dan Kelompok Paramiliter Sudan Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata demi Kemanusiaan

Nasional | BuddyKu | Selasa, 30 Mei 2023 - 19:56
share

KHARTOUM, iNews.id - Faksi yang berseteru di Sudan, tentara dan kelompok paramiliter RSF sepakat memperpanjang gencatan senjata selama lima hari.

Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi yang menengahi kesepakatan kedua faksi tersebut mengumumkan hal itu sesaat sebelum Senin (29/5/2023) tengah malam.

Perpanjangan akan memberikan waktu untuk bantuan kemanusiaan lebih lanjut, pemulihan layanan penting, dan diskusi potensi perpanjangan jangka panjang, kata pernyataan itu.

Gencatan senjata di Sudan dinilai kurang sempurna ditandai dengan tetap adanya bentrokan hebat dan serangan udara di ibu kota Khartoum. Meski demikian, gencata senjata memungkinkan pengiriman bantuan kepada sekitar dua juta orang, kata kedua negara dalam pernyataan bersama.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan, mulai hari Sabtu lalu, pihaknya telah dapat melakukan distribusi makanan pertamanya di Khartoum sejak awal konflik.

Sumber yang mengetahui kesepakatan baru mengatakan diskusi tentang amandemen untuk membuat gencatan senjata lebih efektif terus berlanjut.

Beberapa jam sebelum ditandatangani, penduduk melaporkan pertempuran di tiga kota yakni Khartoum, Omdurman, dan Bahri.

Intensitas pertempuran lebih besar dari tiga hari terakhir, kata mereka.

Tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) paramiliter telah terkunci dalam perebutan kekuasaan yang meletus menjadi konflik pada 15 April, menewaskan ratusan orang dan mengusir hampir 1,4 juta orang dari rumah mereka.

Penduduk juga melaporkan, serangan udara, yang digunakan tentara untuk menargetkan pasukan RSF yang bersembunyi di lingkungan sekitar ibu kota, terdengar di Omdurman pada Senin sore.

Sejak kemarin malam terjadi pengeboman dengan segala jenis senjata antara tentara dan kelompok paramiliter. Kami dalam keadaan sangat ketakutan. Di mana gencatan senjata? kata warga Omdurman, Hassan Othman (55) kepada Reuters melalui telepon.

Pada hari-hari terakhir, kesepakatan gencatan senjata telah menghentikan pertempuran sengit, meskipun bentrokan sporadis dan serangan udara terus berlanjut.

Arab Saudi dan AS sebelumnya mengatakan kedua belah pihak telah melakukan berbagai pelanggaran gencatan senjata. Mereka juga menghambat akses kemanusiaan dan pemulihan layanan penting.

Topik Menarik